Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Berapa Takaran Wet Food Harian untuk Kucing? Simak 5 Panduannya

ilustrasi cat food (vecteezy.com/Yevhen Smyk)
ilustrasi cat food (vecteezy.com/Yevhen Smyk)

Punya kucing di rumah pasti bikin hati adem. Tapi, jadi pawrent juga ada tanggung jawabnya, apalagi soal pola makan si meong. Banyak pemilik kucing yang bingung menentukan takaran wet food harian yang pas. Kadang takut kebanyakan, kadang takut kurang. Padahal, kebutuhan makan kucing bisa berbeda-beda tergantung usia, berat badan, sampai tingkat aktivitasnya.

Kabar baiknya, kamu gak perlu jadi ahli nutrisi hewan buat tahu takaran ideal wet food untuk kucing kesayangan. Kamu cukup paham panduan dasarnya dan sesuaikan dengan kondisi masing-masing kucing. Yuk, simak lima panduan berikut supaya kamu gak salah takar!

1. Perhatikan usia dan tahap hidup kucing

ilustrasi kitten (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi kitten (pexels.com/Pixabay)

Takaran wet food sangat dipengaruhi oleh usia kucing. Kucing kecil alias kitten butuh kalori lebih banyak karena mereka sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Umumnya, kitten usia 2-6 bulan membutuhkan makanan berenergi tinggi dan kaya nutrisi. Makanan khusus kitten juga mengandung kalsium serta mineral penting untuk pertumbuhan tulang dan otot.

Setelah lewat 6 bulan, kebutuhan kalorinya mulai menurun karena pertumbuhan mulai melambat. Untuk kucing dewasa dan senior, takaran wet food bisa dikurangi sesuai tingkat aktivitas dan kondisi fisik mereka.

2. Sesuaikan dengan berat badan dan bentuk tubuh

ilustrasi kucing gendut (pexels.com/Vlad Nazarov)
ilustrasi kucing gendut (pexels.com/Vlad Nazarov)

Kucing dengan berat badan 5 pon (sekitar 2,2 kg) dan bertubuh ramping umumnya butuh sekitar 170 kalori per hari. Sedangkan kucing seberat 10 pon (sekitar 4,5 kg) butuh sekitar 280 kalori per hari. Rata-rata satu kaleng wet food ukuran 85 gram mengandung 70-100 kalori, jadi kamu bisa mulai dengan 2-3 kaleng per hari.

Tapi, jangan cuma mematok dari angka timbangan, ya. Kucing berbadan besar dan berotot bisa tetap sehat di 15 pon, sedangkan kucing dengan tulang kecil bisa kegemukan di angka itu. Selalu pantau bentuk tubuhnya, bukan cuma angka beratnya.

3. Hitung tingkat aktivitas harian kucing

ilustrasi kucing bermain di catio (pexels.com/Arina Krasnikova)
ilustrasi kucing bermain di catio (pexels.com/Arina Krasnikova)

Kucing yang aktif naik turun meja, main lari-larian, atau suka berburu mainan jelas butuh lebih banyak energi dibanding kucing rebahan yang hobi tidur di sofa seharian. Semakin aktif kucingmu, semakin besar juga kebutuhan kalorinya.

Kalau kucingmu tergolong pasif, kamu bisa mengurangi takaran wet food sedikit demi menjaga berat badan idealnya. Tetap pantau perubahan berat dan kebiasaan makannya secara berkala, ya.

4. Jangan abaikan kondisi reproduksi

ilustrasi induk kucing menyusui (vecteezy.com/Engin Sezer)
ilustrasi induk kucing menyusui (vecteezy.com/Engin Sezer)

Kucing betina yang sedang hamil atau menyusui butuh makanan dengan kandungan kalori lebih tinggi. Saat hamil, kebutuhan makanan akan meningkat sekitar minggu keempat dan seterusnya.

Setelah melahirkan, induk kucing bisa membutuhkan 2-4 kali lipat lebih banyak kalori dari biasanya, tergantung jumlah dan usia anak-anaknya. Dalam masa menyusui, dokter hewan biasanya menyarankan untuk memberi makanan khusus pertumbuhan atau laktasi dan menerapkan sistem free-feeding alias makan bebas sepanjang hari.

5. Gunakan label kemasan sebagai titik awal

ilustrasi cat food (freepik.com/freepik)
ilustrasi cat food (freepik.com/freepik)

Setiap produk wet food biasanya sudah mencantumkan panduan pemberian porsi harian di kemasannya. Ini bisa jadi titik awal yang bagus sebelum kamu sesuaikan dengan kondisi kucingmu.

Misalnya, kalau kamu juga memberikan dry food, otomatis porsi wet food perlu dikurangi agar total kalorinya tetap seimbang. Pastikan juga makanan yang kamu pilih berlabel “complete and balanced” dari AAFCO, karena ini berarti kandungan nutrisinya sudah memenuhi standar untuk kesehatan kucing secara umum.

Menentukan takaran wet food harian untuk kucing memang gak bisa asal tebak-tebakan. Tapi kalau kamu sudah tahu faktor-faktor yang harus diperhitungkan seperti usia, berat badan, aktivitas, dan kondisi kesehatan, kamu bisa dengan mudah menyesuaikan porsinya.

Jangan lupa, selalu perhatikan reaksi si kucing: apakah dia terlihat kenyang, lapar terus, atau justru mulai gemuk. Kalau ragu, konsultasikan ke dokter hewan. Keseimbangan itu kunci. Dengan porsi yang tepat, kucingmu gak cuma kenyang, tapi juga sehat dan bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us