TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Keris Pusaka di Keraton Yogyakarta Ini Punya Nilai Sejarah Tinggi

Tidak sembarang orang dapat memakainya

Keris adat Yogyakarta (kratonjogja.id)

Jogja, IDN Times - Keris dalam kehidupan masyarakat Jawa memiliki kedudukan yang terhormat. Sebab, hampir seluruh orang Jawa dahulu memiliki keris yang dijadikan pusaka dan identitas sosial dalam masyarakat. Sebagian orang dulu juga percaya jika keris dan pusaka lainnya memiliki aura yang dapat meningkatkan eksistensi pemiliknya.

Di Indonesia, terdapat beberapa pusaka yang melegenda, baik itu dari cerita maupun kekuatan yang tersimpan dalam senjata itu sendiri. Pusaka-pusaka itu di antaranya peninggalan dari tokoh-tokoh Kerajaan Mataram Islam dan masih tersimpan rapi di Keraton Yogyakarta. Nah, berikut beberapa keris di Jogja yang memiliki nilai sejarah dan kekuatan di dalamnya.

1. Kanjeng Kyai Ageng Kopek

ilustrasi keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek (kerajaannusantara.com)

Keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek ini merupakan pusaka utama di lingkungan Keraton Yogyakarta. Menurut buku yang dikeluarkan Kraton Ngayogyakarta dan Indonesia Marketing Association pada 2002 yaitu Tradition And Heirlooms, benda bersejarah ini hanya dipegang oleh Sultan yang bertahta sebagai simbol pemimpin secara rohani dan duniawi.

Kanjeng Kyai Ageng Kopek menjadi peninggalan Sunan Kalijaga yang diturunkan ke Sri Sultan Hamengku Buwono I. Keris ini telah menyertai Raja sejak zaman penjajahan Belanda hingga kini.

Baca Juga: Potret Museum Pusaka Nias di Gunungsitoli, Ada Kebun Binatang Mini

2. Kanjeng Kyai Joko Piturun

ilustrasi keris Kanjeng Kyai Joko Piturun (kerajaannusantara.com)

Pusaka lain yang dihormati dalam Keraton Yogyakarta yaitu keris Kanjeng Kyai Joko Piturun. Keris ini nantinya akan diberikan kepada putera mahkota Keraton Yogyakarta.

Pewarisan tersebut merunut pada makna dari nama kerisnya yaitu Joko yang artinya laki-laki, sedangkan Piturun yang berarti turunan. Menurut Babad Ngayogyakarta, keris ini ditemukan oleh Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengku Buwono I ketika berlindung di Gunung Sindoro dari kejaran Belanda.

3. Kanjeng Kyai Pleret

Foto ilustrasi keris. (YouTube.com/Pusaka Keris Sepuh)

Pusaka Kanjeng Kyai Pleret ini merupakan tombak milik Danang Sutowojoyo atau yang dikenal sebagai Panembahan Senopati, pendiri Keraton Mataram. Konon katanya menurut cerita rakyat Yogyakarta, Kanjeng Kyai Pleret merupakan kemaluan dari Syeh Maulana Maghribi.

Hal tersebut bermula ketika Syeh Maulana Maghribi tak sengaja melihat adik perempuan Sunan Kalijaga, yaitu Rasa Wulan, yang tengah mandi di Sendang Beji. Tetesan air mani Syeh Maulana Maghribi yang tercampur air pun membuat Rasa Wulan mengandung bayi.

Dituduh menghamili oleh Rasa Wulan, Syeh Maulana Maghribi pun mencabut kemaluannya yang kemudian berubah menjadi tombak dan dinamakan Kanjeng Kyai Pleret. Pusaka tersebut diwariskan dari generasi ke generasi, tiba di tangan Panembahan Senopati yaitu raja pertama Kerajaan Mataram Islam, hingga kini disimpan di Keraton Yogyakarta.

Baca Juga: 6 Benda Pusaka di Museum TPB Margarana Tabanan Hilang Dicuri

Berita Terkini Lainnya