TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Pasang Kata Bahasa Indonesia yang Serupa tapi Beda Artinya

Apa perbedaan “makanya” dengan “makannya”?

ilustrasi seseorang bekerja (pexels.com/Monstera)

"Seorang doktor baru saja pulang dari rumah sakit. Ia telah melakukan operasi terhadap pasien yang tangannya terjepit tank. Namun, ia merasa sanksi mengenai kesyahan prosedur yang ia lakukan. Makannya malam ini sang doktor tidak dapat tidur dengan tenang."

Apakah kamu merasa ada hal yang janggal dari paragraf di atas? Yap, jika dicermati baik-baik, beberapa kata di dalamnya digunakan pada konteks yang salah. Memang, Bahasa Indonesia banyak memiliki kata yang terdengar mirip namun artinya berbeda sehingga sering terjadi kesalahan dalam penggunaan kata. Apa saja kata-kata yang sering tertukar itu? Yuk, simak daftarnya di bawah ini!

1. “Dokter” dan “doktor”

ilustrasi wisuda (pexels.com/RDNE Stock project)

Kedua kata ini merujuk pada sebutan seseorang. Namun, sebutan itu memiliki arti yang berbeda. Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI mengartikan kata “dokter” sebagai lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal penyakit dan pengobatan.

Sementara itu, “doktor” adalah gelar kesarjanaan tertinggi untuk mahasiswa S3. Jadi, seorang dokter bisa saja memiliki gelar doktor, tapi seseorang yang bergelar doktor belum tentu berprofesi sebagai dokter.

2. “Makanya” dan “makannya”

ilustrasi seseorang makan (pexels.com/Michael Burrows)

Kedua kata ini hanya berbeda satu huruf, tapi punya makna yang jauh artinya. Dari “makanya” dan “makannya”, hanya kata “makanya” yang terdaftar di dalam KBBI. Kata yang berdasar kata “maka” ini disamakan oleh KBBI dengan kata “maka itu,” “maka dari itu,” “oleh sebab itu,” dan “oleh karena itu.”

“Makannya” sendiri berdasar kata “makan.” Tentunya kamu sudah tahu arti dari kata “makan,” bukan? Jadi, perbedaan kata “makanya” dan “makannya” dapat dilihat dari kalimat, “Dia makannya banyak, makanya dia tidak pernah lapar.”

3. “Masa” dan “massa”

ilustrasi protes (unsplash.com/Joseph Chan)

“Masa” punya banyak arti dalam KBBI. “Masa” yang bersifat nomina berarti jangka waktu yang agak lama. Kata ini bisa disamakan dengan kata “zaman.” Selain itu, “masa” yang bersifat adverbia digunakan untuk menyatakan ketidakpercayaan dan sifatnya retoris.

Sementara itu, “massa” juga punya lebih dari satu arti. Arti yang pertama adalah sejumlah besar benda – zat dan sebagainya – yang dikumpulkan menjadi satu. Arti kedua adalah sekumpulan orang yang banyak sekali. Jadi, kamu dapat membuat kalimat, “Masa sih, ada sebuah masa di mana jutaan massa berkumpul untuk membicarakan massa yang baru ditemukan?”

Baca Juga: 13 Kosakata Bahasa Jepang dan Indonesia Ini Sama tapi Beda Arti

4. “Sangsi” dan “sanksi”

ilustrasi seseorang menggunakan borgol (unsplash.com/niu niu)

Sangsi harus menggunakan kata “sangsi” atau “sanksi”? Tidak perlu bingung, karena kedua kata ini punya arti yang jauh berbeda. “Sangsi” adalah kata adjektiva yang berarti bimbang atau ragu-ragu.

Sementara itu, “sanksi” adalah kata nomina yang dalam bahasa hukum artinya adalah imbalan negatif berupa pembebanan atau penderitaan yang ditentukan dalam hukum. Menurut KBBI, “sanksi” juga bisa berupa imbalan yang positif.

5. “Tank” dan “tang”

sebuah tank (pexels.com/Lissaa Spiridonova)

“Tank” dan “tang” sama-sama merupakan nomina atau kata benda. “Tank” berarti mobil berlapis baja yang beroda gigi dilengkapi dengan senjata berat yang sering ditemukan dalam daerah peperangan.

Sementara itu, “tang” adalah alat untuk menjepit, mencabut, atau memotong paku dan sebagainya. Apakah menurutmu kamu dapat memperbaiki sebuah tank dengan tang?

6. “Syarat” dan “sarat”

ilustrasi berpikir (pexels.com/Thirdman)

Menjadi ahli linguistik sarat akan syarat. Salah satunya tentunya adalah mengetahui perbedaan kata “sarat” dengan “syarat.” “Sarat” berarti penuh dan berat, atau penuh mengandung sesuatu. “Syarat” sendiri mengacu kepada ketentuan yang harus diindahkan dan dilakukan.

Baca Juga: 9 Ragam Kosakata 'Mencuci' dalam Bahasa Jawa, Sudah Tahu?

Verified Writer

Helmi Elena

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya