Waspada Fenomena Love Scamming, Penipuan Berkedok Cinta

Harus hati-hati menjalin hubungan asmara di internet

Istilah love scamming baru-baru ini menjadi trending di berbagai media internet. Pasalnya, fenomena ini telah mengancam dan meresahkan banyak orang, khususnya bagi para perempuan yang terlihat rentan.

Love scamming atau penipuan berkedok cinta ini memanfaatkan kondisi emosional korban untuk menarik perhatian dan simpatinya, hingga akhirnya korban bersedia mengeluarkan uang demi pelaku. Untuk tahu lebih jelas, yuk baca hingga akhir!

1. Apa itu love scamming?

Waspada Fenomena Love Scamming, Penipuan Berkedok Cintailustrasi berkenalan dengan seseorang di sosmed (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dilansir fbi.govlove scamming atau biasa juga disebut dengan istilah romance scamming terjadi ketika pelaku menggunakan identitas dan profil palsu di media sosial untuk menarik perhatian dan kepercayaan orang lain. Pelaku akan memasang profil semenarik dan sebagus mungkin untuk mencegah kecurigaan para korban. Lalu, ia akan mendekati korbannya secara perlahan. 

Kemudian, pelaku akan seolah-olah terlihat tertarik dalam konteks romantis kepada korbannya. Ia akan berpura-pura memiliki keinginan untuk mengenal lebih jauh para korban. Setelah itu, ia akan memanipulasi korban dengan mengandalkan hubungan dekat tersebut untuk mencuri atau mengambil barang-barang berharga korban melalui rayuan di internet. 

2. Bagaimana ciri-ciri pelaku love scamming?

Waspada Fenomena Love Scamming, Penipuan Berkedok Cintailustrasi berkenalan dengan seseorang di sosmed (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Nah, untuk mencegah terjadinya hal buruk seperti ini, kita perlu memahami ciri-ciri yang mengarah pada fenomena love scamming. Perhatikan secara saksama, ya!

  • Mengungkapkan perasaan cinta dengan cepat

Mereka yang merupakan para pelaku love scamming biasanya akan mengungkapkan cintanya kepada korban secara cepat bahkan sebelum bertemu secara langsung. Mereka berusaha meyakinkan korban bahwa perasaan yang dimiliki benar-benar nyata meski belum pernah berhadapan secara langsung. Hal ini dilakukan untuk menarik kepercayaan korban agar bersedia membagikan kehidupan korban secara lebih mendalam dan memanfaatkan hal tersebut untuk memeras korban. 

  • Gemar membagikan pengalaman menyedihkan yang dialami

Mereka yang akan melakukan love scamming juga gemar menjual cerita-cerita menyedihkan untuk menarik simpati para korban. Misalnya, bercerita bahwa kedua orangtuanya sedang mengalami penyakit keras, telah ditimpa musibah, atau ditipu dalam jumlah yang banyak. Kalau ada yang sering curhat seperti ini padahal belum kenal lama, maka kamu gak boleh mudah percaya, ya!

  • Sering kali membuat janji temu namun membatalkan secara tiba-tiba

Nah, karena dilakukan hanya melalui media online, para pelaku love scamming akan membuat situasi seolah-olah dirinya ingin bertemu dengan para korban secepat mungkin karena merasa kangen, cinta, ataupun sayang. Namun, setiap kali jadwal bertemu tiba, ia akan membuat alasan untuk menunda pertemuan tersebut. Lama-kelamaan, ketika tujuannya telah terpenuhi, ia akan menghilang begitu saja tanpa pernah bertemu secara langsung dengan korban. 

Baca Juga: 5 Ciri Pelaku Love Scam, Modus Penipuan Berkedok Romantisme

3. Bagaimana cara mencegahnya?

Waspada Fenomena Love Scamming, Penipuan Berkedok Cintailustrasi aplikasi dalam handphone (pexels.com/Tracy Le Blanc)

Lalu bagaimana cara mencegah terjadinya hal buruk seperti love scamming, ini? Yuk kita simak beberapa tipsnya berikut ini!

  • Berhati-hatilah dalam mengunggah foto maupun identitas pribadi di media sosial, khususnya bagi yang di-setting untuk publik.
  • Setiap kali diajak berkenalan dengan orang asing di sosial media, cek terlebih dahulu profil maupun postingan yang dimiliki untuk memastikan foto tersebut bukan foto curian. 
  • Berhati-hatilah dalam membagikan informasi pribadi pada orang tidak dikenal. Kalau boleh, kamu harus menjadi orang yang aktif bertanya dibanding menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. 
  • Bila mereka meminta informasi yang terlalu pribadi, misalnya buku rekening, maka kamu harus mulai waspada.
  • Jangan mudah terlena dengan rayuan orang asing di internet. Bila mereka sering kali membatalkan janji secara sepihak untuk bertemu langsung, maka kamu harus mulai waspada. 
  • Jangan pernah sekali-kali mengirimkan uang kepada orang-orang yang belum kamu temui secara langsung. 

Pada intinya, love scamming merupakan sebuah kejahatan online yang sangat berbahaya dan merugikan para korban. Jadi, sebelum terlambat, kita harus mulai waspada dengan berbagai jenis kejahatan tersebut. Jangan lupa untuk senantiasa saling mengingatkan dengan orang sekitar agar tidak terjerumus pada hal-hal seperti ini, ya!

Baca Juga: 5 Tanda Pacarmu Berpotensi Melakukan KDRT, Jangan Diabaikan!

Nur Tazkiyah Sejati Photo Community Writer Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya