TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

17 Pahlawan Nasional asal Jogja dan Peranannya Masing-masing

Sosok-sosok hebat di balik kemerdekaan Indonesia

Sri Sultan Hamengkubuwana IX (dpad.jogjaprov.go.id)

Dalam sebuah pidatonya Bung Karno pernah mengatakan, ‘jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.’ Penggalan pidato ini begitu membekas dan harusnya menjadi pegangan kita yang hidup di zaman sekarang, bahwa ada banyak pahlawan gugur demi membela kemerdekaan. Para pahlawan ini datang dari berbagai penjuru Indonesia dan bersatu padu membela bangsa, tak terkecuali dari Yogyakarta.

Setidaknya ada 17 pahlawan nasional asal Jogja yang berperan besar bagi bangsa. Berikut ini nama dan profil singkatnya yang wajib diketahui.

1. Ki Hajar Dewantara, pendiri perguruan Taman Siswa yang memberikan kesempatan sekolah kepada anak pribumi

Ki Hadjar Dewantara (Pranata (1959) Ki Hadjar Dewantara : Perintis perdjuangan kemerdekaan Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, p. 87)

2. Raden Mas Suryopranoto, pahlawan bergelar ningrat yang pantang menyerah memperjuangkan nasib buruh dan rakyat dari penjajah

RM Suryopranoto (direktoratk2krs.kemsos.go.id)

3. Abdulrachman Saleh, pahlawan yang meninggal di Banguntapan, Bantul ini berjuluk bapak kedokteran fisiologi dan tokoh Radio Republik Indonesia

Abdulrachman Saleh (tni-au.mil.id)

Baca Juga: Diorama Arsip Yogyakarta, Wahana Edukasi Sejarah Baru Mengasyikkan

4. Agustinus Adisoetjipto, satu-satunya pahlawan yang memiliki ijazah Groote Militaire Brevet atau penerbangan sehingga dijuluki Bapak Penerbang Indonesia

Agustinus Adisoetjipto (tni-au.mil.id)

5. KH Ahmad Dahlan, pendiri organisasi Muhammadiyah yang diberi gelar pahlawan karena menjadi pelopor kebangkitan umat Islam dalam menyadari nasibnya sebagai bangsa yang terjajah

KH Ahmad Dahlan (Website/opac.perpusnas.go.id/)

6. Nyai Ahmad Dahlan, tokoh emansipasi perempuan yang menentang adanya kawin paksa sekaligus pendiri organisasi Aisyiyah

Nyai Ahmad Dahlan (aisyiyah.or.id)

7. Pangeran Diponegoro, pemimpin Perang Jawa melawan belanda yang berlangsung selama 5 tahun dan memperjuangkan penghapusan pajak pada rakyat

Pangeran Diponegoro,Tokoh Perlawanan Perang Diponegoro. (ikpni.or.id)

Baca Juga: Kilas Balik dan Kontroversi Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta

8. Abdul Rozak Fachruddin, Ketua Umum Muhammadiyah yang menjabat tahun 1968–1990 juga ikut perang gerilya melawan Belanda

Abdul Rozak Fachruddin (bincangsyariah.com)

9. Brigjen TNI Anm. Katamso, Komandan Korem 072/Pamungkas dan salah satu korban dalam peristiwa Gerakan 30 September

Brigjen Katamso (ikpni.or.id)

10. Kolonel Inf. R. Sugiyono Mangunwiyoto, mantan Kepala Staf Korem 072/Pamungkas dan juga korban peristiwa Gerakan 30 September

Kolonel Inf. R. Sugiyono (ikpni.or.id)

11. Dokter Wahidin Soedirohoesodo, tokoh yang mengilhami lahirnya organisasi Budi Utomo dan juga seorang dokter yang tak memungut biaya pengobatan pada rakyat

Dokter Wahidin Soedirohoesodo (ikpni.or.id)

Baca Juga: Museum Benteng Vredeburg, Saksi Sejarah Perjuangan Kemerdekaan

12. Sultan Agung Hanyokrokusumo, Sultan Mataram ketiga sekaligus sosok yang mengkonsolidasikan kesultanannya menjadi kekuatan teritorial dan militer

Sultan Agung Hanyokrokusumo (id.wikipedia.org)

13. Sri Sultan Hamengkubuwana IX, Wakil Presiden Indonesia kedua yang menjabat tahun 1973–1978 dan berperan dalam pembentukan Pemerintah Republik Indonesia

Sri Sultan Hamengkubuwana IX (dpad.jogjaprov.go.id)

14. Sri Sultan Hamengkubuwana I, sosok pemberani yang berjuang mati-matian mengusir bangsa asing dari daerahnya

Sri Sultan Hamengku Buwono I (kratonjogja.id)

15. Ki Bagus Hadikusumo, pimpinan organisasi Muhammadiyah sekaligus tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui BPUKPKI

Ki Bagus Hadikusumo (id.wikipedia.org)

16. KH. Abdul Kahar Mudzakir, perintis UII yang merupakan perguruan tinggi swasta tertua di Indonesia dan tokoh BPUPKI

KH. Abdul Kahar Mudzakir (hidayatullah.com)

Baca Juga: Mengenal Nama Kecil Para Sultan Keraton Yogyakarta

Berita Terkini Lainnya