TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Perbedaan antara Personal Branding dengan Pencitraan, Harus Tahu

Serupa tapi tak sama

ilustrasi perempuan karier (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dalam upaya membangun citra diri yang kuat di mata masyarakat, muncul dua konsep yang sering diperdebatkan, yaitu personal branding dan pencitraan. Kedua konsep ini sama-sama menjadi kunci dalam membentuk citra diri seseorang, namun keduanya memiliki beberapa perbedaan yang sangat jelas.

Dalam artikel berikut ini akan dibahas mengenai perbedaan antara personal branding dengan pencitraan. Kamu wajib tahu agar tak lagi menganggapnya sebagai hal yang sama. Yuk, baca sekarang!

1. Perbedaan makna

ilustrasi influencer (pixabay.com/truefanz)

Personal branding adalah upaya untuk membangun citra yang otentik serta mencerminkan nilai, kepribadian, dan kompetensi sebenarnya dari individu. Misalnya seorang pengusaha di bidang IT (Information Technology) yang membangun personal branding dirinya sebagai pengusaha yang visioner serta memiliki inovasi di bidang teknologi.

Sementara itu, pencitraan adalah menciptakan persepsi orang lain terhadap seorang individu yang mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan identitas sejati. Dengan kata lain, pencitraan adalah representasi diri yang dibuat dengan sengaja. Sebagai contoh seorang influencer yang mencitrakan dirinya sebagai pengguna setia suatu produk, padahal dia dibayar untuk mempromosikan produk tersebut.

Baca Juga: 5 Kesalahpahaman tentang Orang Tegas, Sering Dikira Pemarah

2. Tujuan

ilustrasi bisnis (pixabay.com/helpsg)

Seseorang yang melakukan personal branding pada dirinya biasanya memiliki tujuan jangka panjang, baik untuk kepentingan karier, bisnis maupun kehidupan pribadi.  Dalam berkarir misalnya, dengan membangun personal branding yang kuat seseorang dapat meningkatkan reputasi mereka di bidang tertentu. Personal branding yang dilakukan secara konsisten dapat membantu mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari rekan kerja, klien, serta atasan.

Sementara tujuan utama pencitraan adalah menciptakan dan mengelola citra atau persepsi yang diinginkan terhadap individu, organisasi, atau entitas tertentu. Pencitraan biasanya memiliki tujuan jangka pendek, misalnya menutupi kelemahan atau mempengaruhi penilaian publik.

3. Integritas dan transparansi

ilustrasi berbicara di hadapan kamera (pixabay.com/NoSufferSociety)

Personal branding menekankan integritas dan transparansi dalam membangun citra yang mencerminkan nilai-nilai dan tindakan yang sesungguhnya. Personal branding mencakup bagaimana seseorang membangun dan mengelola citra mereka sendiri, dan mendedikasikan diri untuk menggambarkan diri sesuai dengan nilai, visi, dan kepribadian yang ingin mereka tonjolkan pada masyarakat. Perilaku sehari-haripun sejalan dengan citra diri yang digambarkan.

Pencitraan bisa saja melibatkan strategi yang kurang transparan atau bahkan dapat menciptakan persepsi yang membingungkan atau menyesatkan masyarakat. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang mencitrakan dirinya sebagai perusahaan yang peduli lingkungan meskipun praktik bisnis mereka masih membuang limbah secara sembarangan.

Baca Juga: 5 Jenis Pelecehan Seksual di Tempat Kerja, Waspada Modusnya

Verified Writer

Rinda Septiana

Writing is my self healing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya