Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Minum Teh Setiap Hari, Kenapa?

Ilustrasi teh (Pexels.com/Ahmed Aqtai)
Ilustrasi teh (Pexels.com/Ahmed Aqtai)
Intinya sih...
  • Teh tidak dianjurkan untuk penderita anemia karena senyawa tanin dalam teh dapat mengikat zat besi dan memperburuk kondisi kesehatan.
  • Bagi yang stres dan cemas, sebaiknya hindari teh karena kafein di dalamnya dapat memicu perasaan gelisah dan stres.
  • Penderita insomnia dan asam lambung juga disarankan untuk membatasi atau menghindari konsumsi teh karena kafein dan senyawa tanin dapat memperburuk kondisi medis mereka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Teh merupakan salah satu minuman populer di dunia. Di Indonesia sendiri, teh sering kali dikonsumsi sepanjang waktu, baik setelah ataupun bersamaan saat makan. Meski demikian, minuman berkafein ini tidak direkomendasikan untuk semua orang, terutama untuk mereka dengan kondisi medis tertentu.

Pasalnya, teh mengandung beberapa senyawa yang bisa memperburuk kondisi medis seseorang, terlebih bila dikonsumsi secara rutin dan dalam jangka waktu lama. Di bawah ini adalah kelompok orang yang tidak dianjurkan untuk minum teh.

1. Orang dengan kondisi anemia

ilustasi teh (pexels.com/Charlotte May)
ilustasi teh (pexels.com/Charlotte May)

Dikutip dari Healthline, orang dengan kondisi anemia atau kekurangan darah merah tidak disarankan untuk minum teh. baik teh tawar ataupun teh manis. Pasalnya, teh mengandung senyawa yang disebut tanin. Senyawa ini dapat mengikat zat besi dalam makanan tertentu dan membuatnya sulit untuk dicerna serta diserap oleh tubuh. 

Padahal zat besi penting untuk mencegah dan mengatasi anemia defisiensi zat besi. Adapun jika seseorang memiliki kadar zat besi yang rendah, asupan teh dapat memperburuk kondisi kesehatan.

2. Orang yang mengalami kecemasan

Ilustrasi teh (Pexels.com/Ahmed Aqtai)
Ilustrasi teh (Pexels.com/Ahmed Aqtai)

Seseorang yang sedang mengalami stres dan kecemasan tidak dianjurkan untuk minum teh sementara waktu. Hal ini karena, teh mengandung kafein yang dapat memicu perasaan cemas, stres, dan gelisah.

Penelitian menunjukkan, dosis kafein di bawah 200 miligram (mg) per hari mungkin tidak akan menyebabkan kecemasan yang signifikan pada kebanyakan orang. Namun, beberapa orang lebih sensitif terhadap efek kafein daripada yang lain dan mungkin perlu membatasi asupannya lebih lanjut.

3. Orang dengan gangguan insomnia

ilustasi insomnia (pexels.com/cottonbro studio)
ilustasi insomnia (pexels.com/cottonbro studio)

Dikutip dari Mayo Clinic, insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan seseorang sulit untuk tidur atau bahkan tidak dapat tidur sama sekali. Orang dengan kondisi ini tidak dianjurkan untuk minum teh, terlebih di sore menjelang malam. Alasanya karena teh mengandung kafein yang dapat memengaruhi siklus tidur seseorang.

Tubuh memiliki hormon melatonin, hormon yang memberi sinyal pada otak bahwa sudah waktunya untuk tidur. Beberapa penelitian menunjukkan, kafein dapat menghambat produksi melatonin, yang mengakibatkan kualitas tidur yang buruk, dikutip dari Eatingwell.

Beberapa penelitian juga menemukan, hanya dengan 200 mg kafein yang dikonsumsi 6 jam atau lebih sebelum tidur dapat berdampak negatif pada kualitas tidur.

Di sisi lain, tidur yang tidak cukup dikaitkan dengan berbagai masalah mental, termasuk kelelahan, gangguan memori, dan berkurangnya rentang perhatian. Terlebih lagi, kurang tidur kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan kontrol gula darah yang buruk.

4. Penderita asam lambung

Ilustasi sakit perut (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustasi sakit perut (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Penderita asam lambung, terutama mereka yang mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) tidak dianjurkan untuk minum teh. Sebab, senyawa tanin dalam teh dapat meningkatkan asam lambung yang menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, terlebih bila dikonsumsi saat perut kosong.

Selain itu, kafein dalam teh juga dapat membuat otot kerongkongan bawah menjadi kendur. Kondisi ini kemudian dapat memperberat atau memicu keluhan akibat naiknya isi lambung. Adapun gejala yang muncul termasuk mual, muntah, dan pada nyeri ulu hati.

Adapun, penderita asam lambung sebaiknya memilih teh herbal, seperti teh kamomil atau teh tanpa kafein untuk mencegah asam lambung kambuh.

5. Orang yang mengalami sakit kepala

Ilustasi sakit kepala (Pexels.com/Karolina Kaboompics)
Ilustasi sakit kepala (Pexels.com/Karolina Kaboompics)

Terakhir, orang yang tidak disarankan untuk minum teh adalah mereka yang sedang mengalami sakit kepala. Beberapa penelitian menunjukkan, sedikitnya 100 mg kafein per hari dapat berkontribusi pada kambuhnya sakit kepala setiap hari.

Akan tetapi, jumlah yang tepat untuk memicu sakit kepala dapat bervariasi berdasarkan toleransi masing-masing individu. Oleh karena itu, seseorang yang sedang mengalami sakit kepala sebaiknya menghindari asupan teh untuk sementara waktu.

Nah, itulah daftar kelompok yang sebaiknya membatasi ataupun menghindari asupan teh untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us