Bakmi Jawa Mbah Gito, Kuliner Asyik di Bekas Kandang Sapi
Selain gudeg, bakmi jawa juga jadi kuliner legendaris, lho
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tak tergiur lezatnya bakmi jawa, apalagi jika menu satu ini dinikmati di malam hari. Pengobat lapar saat malam hari ini selalu jadi kuliner paling banyak dijajakan di sudut-sudut Kota Yogyakarta dan sekitarnya.
Bakmi jawa merupakan sajian tradisional yang umumnya dijajakan dengan gerobak di pinggir jalan dan dimasak di atas tungku arang. Disajikan panas, lengkap dengan suwiran daging ayam, taburan bawang goreng dan seledri.
Namun, berbeda dengan Warung Bakmi Jawa Mbah Gito yang berlokasi di Jalan Nyi Agengnis, Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta ini. Warung bakmi Jawa Mbah Gito ini menempati lokasi bekas kandang sapi milik Mbah Gito, loh.
Baca Juga: Kisah Kampung Wijilan, Sentra Gudeg Yogyakarta Incaran Wisatawan
1. Kandang sapi jadi keunikan Warung Bakmi Mbah Gito
Bakmi jawa mungkin menu yang biasa bagi masyarakat Jogja. Karena menu ini banyak ditemukan di berbagai sudut kota Yogyakarta, terutama saat malam hari.
Akan tetapi ambience yang berbeda, mencoba ditawarkan Mbah Gito lewat warung yang dibuka sejak 2008 silam. Di bekas kandang sapi ini, Mbah Gito menyajikan bakmi jawa racikannya untuk para pelanggan dan wisatawan.
"Tertariknya karena katanya warung ini bekas kandang sapi. Tidak cuma menawarkan tempat yang unik, tetapi rasa bakminya juga enak," ujar Natasha, salah satu pengunjung Warung Bakmi Mbah Gito.
Baca Juga: Angkringan Lik Man, Kisah Kopi Joss yang Merekatkan Persahabatan