Legomoro, Jajanan Khas Kotagede yang Ajarkan Keikhlasan
Sering disebut mirip lemper, tapi punya perbedaan mencolok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kotagede Yogyakarta, adalah tempat awal mula dari Kerajaan Mataram Islam. Banyak peninggalan sejarah baik yang berbentuk bangunan sampai makanan yang sampai detik ini masih dijaga kelestariannya. Salah satunya legomoro, jajanan yang namanya mungkin tak seterkenal roti kembang waru dan kipo yang sama-sama dari Kotagede, tapi wajib kamu coba.
Banyak yang mengira legomoro adalah lemper, padahal keduanya memiliki sejarah dan bentuk yang berbeda. Legomoro diketahui adalah makanan yang pada zaman dulu, wajib ada dalam acara upacara pernikahan adat Jawa di Kotagede. Penasaran lebih lanjut soal legomoro dan apa makna di baliknya? Yuk, simak ulasannya berikut!
1. Bahan utama legomoro
Dari segi bahan, legomoro terbuat dari beras ketan, diisi dengan abon, suwiran daging sapi atau ayam, lalu dibungkus dengan daun pisang klutuk kemudian dikukus. Bagian luarnya lengket, khas jajanan yang menggunakan beras ketan, tapi dalamnya lebih bertekstur karena menggunakan daging.
Rasanya tentu gurih karena dimasak dengan santan dan aneka bumbu lain. Legomoro juga terkenal memiliki aroma yang menggugah selera karena pemakaian daun pisang sebagai bungkusnya.
Baca Juga: Kisah Pak Bas, Setia Membuat Roti Kembang Waru Sejak 1983
Baca Juga: 6 Fakta Kipo, Jajanan Khas Kotagede Kesukaan Bangsawan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.