5 Fakta Mangut Lele Yogyakarta yang Jarang Orang Tahu

Dahulu menjadi hidangan istimewa raja-raja, lho!

Ikan lele jadi salah satu bahan makanan favorit di Indonesia. Selain rasanya yang enak, lele mempunyai harga yang terjangkau dan dikenal sebagai sumber protein tinggi. Lele pun dikenal fleksibel karena bisa disantap kapan saja, diolah menjadi berbagai makanan, dan mudah didapat.

Salah satu makanan berbahan lele yang disukai oleh banyak orang adalah mangut lele Yogyakarta. Makanan khas Daerah Istimewa Yogyakarta ini termasuk makanan berkuah yang kaya akan bumbu. Kita lihat fakta menarik dari mangut lele Yogyakarta ini, ya!

1. Asal-muasal mangut lele Yogyakarta

5 Fakta Mangut Lele Yogyakarta yang Jarang Orang Tahuilustrasi mangut lele Yogyakarta (instagram.com/mamamenakjogja)

Konon katanya, mangut lele disajikan sebagai hidangan inti para Sultan Yogyakarta. Pada awalnya, makanan ini khusus disajikan di Keraton Yogyakarta dan tidak diketahui masyarakat umum. Seiring berjalannya waktu, mangut lele ini diperkenalkan secara umum oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII.

Meski mangut lele belum setenar gudeg Jogja, tetap saja makanan yang satu ini menjadi hidangan istimewa di beberapa warung makan dan restoran, lho. Kelezatan ikan lele yang dipadu dengan kuah yang gurih memang terasa nikmat.

2. Istilah mangut yang mengalami perubahan makna

5 Fakta Mangut Lele Yogyakarta yang Jarang Orang Tahuilustrasi mangut lele Yogyakarta (instagram.com/mbahgalak.mangutlele)

Istilah ‘mangut’ sendiri mempunyai sejarah yang unik karena mengalami pergeseran makna dari semula, lho. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mangut bermakna ikan yang dipanggang atau digoreng dan dimasak dengan santan kental yang telah dibumbui oleh cabai. Bisa dibilang, mangut adalah makanan yang diolah dari ikan yang diberi kuah seperti gulai atau sup.

Padahal, di masa lalu, mangut merujuk pada jenis ikan tertentu, nih. Dalam Old Javanese-English Dictionary karya P.J. Zoetmulder dan S.O. Robson pada 1982, mangut bermakna jenis ikan tertentu sesuai dengan khazanah sastra Jawa Kuna. Kata mangut dalam Parthayajña bermakna sebuah ikan yang habitatnya di ekosistem sungai. Sedangkan dalam Nawaruci dan Gita Sinangsaya yang tertulis pada abad ke-15 serta abad ke-16, mangut berarti ikan air tawar yang hidup dalam ekosistem kolam bersama dengan ikan sepat, lopis, tambra, dan lainnya.

Pergeseran makna terjadi setidaknya pada sekitar abad ke-19 yang tertulis dalam Serat Rama dan Serat Centini. Serat Rama menuliskan mangut sebagai menu sehari-hari di Istana Ayodya. Pada Serat Centini, mangut digambarkan sebagai hidangan istimewa untuk orang-orang atau raja yang dihormati. Kini mangut dikenal sebagai olahan makanan berkuah dari ikan tawar atau laut, baik itu ‘mangut bandeng’, ‘mangut lele’, dan masih banyak lagi.

3. Kesegaran ikan lele jadi faktor utama nikmatnya mangut lele

5 Fakta Mangut Lele Yogyakarta yang Jarang Orang Tahuilustrasi mangut lele Yogyakarta (instagram.com/dapoersikoko)

Makanan ini komposisi utamanya adalah lele. Kesegaran lele menentukan kenikmatan dari mangut lele itu sendiri, lho.

Selain itu, lele yang dipilih adalah ikan yang berukuran sedang, tidak terlalu besar atau kecil. Jika terlalu besar, dikhawatirkan bumbu tidak meresap ke dalam dagingnya. Sedangkan, lele yang terlalu kecil dinilai mempunyai daging yang sangat tipis.

Baca Juga: Resep Mangut Lele Khas Jogja, Kuah dan Daging Gurihnya Bikin Nagih

4. Kuah mangut lele terasa bersantan dan bumbu yang kuat

5 Fakta Mangut Lele Yogyakarta yang Jarang Orang Tahuilustrasi mangut lele Yogyakarta (instagram.com/yunisdw)

Bumbu serta santan yang berkualitas merupakan salah satu kunci kelezatan mangut lele. Sebaiknya gunakan santan dari kelapa tua yang baru diperas sehingga tetap terasa segar.

Penggunaan santan kental ini yang menjadikan rasa dari mangut lele sangat gurih. Belum lagi, bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang merah, daun jeruk, daun salam, dan serai yang menambah kelezatan mangut lele.

5. Terdapat dua cara pengolahan mangut lele

5 Fakta Mangut Lele Yogyakarta yang Jarang Orang Tahuilustrasi mangut lele Yogyakarta (instagram.com/dapurcantikjogja)

Di Jogja sendiri terdapat dua cara pengolahan mangut lele, yakni digoreng dan diasap. Untuk mangut lele yang digoreng, lele dimarinasi terlebih dulu dengan air jeruk nipis serta garam, lalu digoreng. Setelah matang, lele dimasukkan ke dalam kuah santan yang ditambah dengan sayuran agar semakin nikmat.

Mangut lele yang diasap dinilai mempunyai rasa yang lebih khas. Biasanya, ikan yang telah dibersihkan lalu ditusuk dengan bambu dan diasapi dengan bakaran kayu. Pengasapan dilakukan dalam waktu yang cukup lama untuk mengeluarkan aroma yang menggugah selera. 

Kamu bisa mencicipi lezatnya mangut lele di beberapa warung makan dan restoran di Kota Pelajar ini. Aroma yang khas ditambah dengan lele dan santan yang gurih, membuatnya layak jadi salah satu makanan ikon Yogyakarta. Apakah kamu sudah pernah mencicipi mangut Lele khas Yogyakarta?

Baca Juga: 5 Tempat Makan Mangut Lele Terenak di Yogyakarta, Maknyus Tenan! 

IamLathiva Photo Community Writer IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya