TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Growol, Makanan Khas Kulon Progo yang Menyehatkan

Baik untuk penderita diabetes juga, lho!

Growol, makanan khas Kulon Progo. (IDN Times/Dyar Ayu)

Buat kamu yang tinggal di luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mungkin masih asing dengan makanan bernama growol. Padahal, growol termasuk sebagai makanan tradisional yang legendaris, lho.

Orang zaman dulu menggunakan growol sebagai makanan pokok pengganti nasi. Terutama para petani, mereka biasanya membawa growol untuk bekal ke sawah. Biar gak penasaran, yuk, simak fakta menarik soal growol berikut ini!

1. Terbuat dari singkong, gak heran jika makan growol bikin awet kenyang

Ilustrasi singkong (pexels.com/Daniel Dan)

Di Kulon Progo, ketela atau singkong banyak ditanam dan tumbuh dengan subur. Makanya banyak makanan tradisional yang terbuat dari singkong dan salah satunya adalah growol ini. Seperti yang kamu tahu bahwa singkong memiliki kandungan karbohidrat. Oleh karenanya banyak dipilih oleh warga lokal sebagai salah satu menu pengganti nasi.

Terutama di musim paceklik atau saat kesulitan mendapat bahan pangan seperti beras, petani akan mengolah singkong yang dimilikinya untuk bekal makan ke sawah atau untuk makan sehari-hari. Soal tingkat kekenyangan, gak jauh berbeda kok dengan nasi.

Baca Juga: Fachri Kenalkan Kulon Progo lewat Oleh-oleh Cokelat Makaryo

2. Meski agak berbau, teksturnya renyah dan nikmat disantap

growol (instagram.com/kulinerkulonprogo)

Banyak anak muda yang enggan mencoba growol karena baunya yang sedikit kurang enak. Ini karena proses fermentasi singkong untuk dijadikan growol membutuhkan waktu rendam antara dua sampai empat hari. Nah, dari proses inilah kemudian timbul bau gak sedap yang disebut dengan kecing.

Namun aroma kecing ini justru jadi keunikan tersendiri, kalau gak bau bukan growol namanya! Eits tapi tenang, di balik baunya yang sedikit mengganggu ini, tekstur growol cukup renyah dan cocok untuk segala usia.

3. Ada banyak cara untuk menikmati growol

Growol (jogja.idntimes.com)

Jangan buru-buru menolak growol, ya! Bau yang menyengat ini bukan berarti gak bisa dinikmati. Masyarakat lokal punya segudang cara buat makan growol, mulai menjadikannya seperti nasi yang dimakan dengan sayur lodeh dan ada juga yang digoreng dengan tepung supaya ada tekstur renyahnya.

Namun ada cara yang lebih sederhana tapi dijamin bikin rasa growol jadi naik level. Yaitu menggunakan cocolan berupa serundeng. Serundeng adalah makanan yang terbuat dari kelapa parut yang rasanya ada yang gurih dan pedas. Nantinya aroma growol pun akan tertutupi dengan rasanya, kok.

4. Gak banyak yang tahu, growol juga baik untuk kesehatan pencernaan

growol (instagram.com/mas_iswandi)

Bukan sekadar makanan tradisional pengganti nasi, growol nyatanya juga baik untuk kesehatan pencernaan. Hal ini karena dalam proses fermentasi singkong selama dua sampai empat hari tersebut menimbulkan munculnya mikroba seperti Bacillus, Actinobacter, dan beberapa mikroba lainnya.

Nah mikroba-mikroba tersebut yang berperan penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Hal ini sudah teruji oleh penelitian epidemiologi yang melibatkan peserta anak-anak dengan rentanf usia 1-5 tahun sebanyak 472 orang. Dari penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa semakin banyak anak mengonsumsi growol, kemungkinan terkena diare lebih kecil.

Baca Juga: 6 Fakta Kipo, Jajanan Khas Kotagede Kesukaan Bangsawan

Berita Terkini Lainnya