TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Entok Slenget Kang Tahir, Kuliner Pedas di Sleman Wajib Dicoba!

Pencinta kuliner pedas di Jogja, yuk merapat!

enthok slenget kuah pedas (instagram.com/@enthokslametkangtanir)

Setiap wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempunyai makanan khas masing-masing. Misalnya mi lethek asal Bantul, tiwul khas Gunungkidul, ada juga entok slenget ala Sleman.

Makanan ala Sleman yaitu Entok Slenget Kang Tanir mungkin belum populer layaknya gudeg atau sayur brongkos, namun soal rasa, wajib dijajal terutama buat kamu penikmat makanan pedas!

1. Makanan dari itik yang bikin berkeringat

https://genpijogja.com/

Di antara makanan serba manis di Jogja, entok slenget memberikan alternatif baru soal cita rasa dan bahan utama. Entok slenget awalnya ditemukan di Turi, Sleman yang terkenal karena kepedasannya dengan bahan utama itik.

Sementara ‘slenget’ diambil dari kata semlenget yang merupakan bahasa Jawa yang artinya pedas. Jadi bisa disimpulkan nih kalau entok slenget adalah olahan itik yang sangat pedas sampai bikin berkeringat.

Baca Juga: 10 Nasi Bebek di Jogja, Dagingnya Empuk dan Gurihnya Meresap

2. Berawal dari sopir angkot menjadi penemu resep entok slenget

ilustrasi entok slenget (instagram.com/jogjabikinlaper)

Pionir penjual entok slenget adalah Mustanir. Dikutip dari berbagai sumber, lelaki yang kini kerap disapa Kang Tanir tersebut tidak memiliki riwayat sekolah masak atau bekerja sebagai juru masak. Dulunya ia adalah sopir angkutan umum jurusan Tempel-Turi, namun saat gempa bumi mengguncang Jogja pada 2006 lalu, Kang Tanir turut menjadi relawan yang bertugas di dapur.

Kala itu hasil masakan Kang Tanir terkenal enak dan pedas, banyak yang memuji bahkan memberi ide supaya membuka warung makan. Tak serta merta menerima ide tersebut, Kang Tanir malah galau. Ia memikirkan menu makanan yang yang menarik dan belum banyak yang menjual. Hingga akhirnya ia memilih entok karena pada saat itu belum banyak yang menjualnya.

3. Terkenal karena gethok tular hingga masuk TV

ilustrasi entok slenget (instagram.com/yogyakulineran)

Saat menjajal berjualan, usaha kuliner kecil-kecilan itu tak langsung ramai, apalagi di tahun 2006, sosial media sebagai salah satu usaha promosi belum digunakan seperti saat ini. Meski banyak kenalannya mengusulkan untuk membuat dan menyebarkan brosur, Kang Tanir lebih ingin warungnya dikenal lewat gethok tular atau dari cerita satu orang ke lainnya.

Dan benar saja, entok slenget Kang Tanir terkenal setelah seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri makan di tempatnya. Rupanya, sang mahasiswa membagikan cerita soal kenikmatan makanan pedas itu pada teman-temannya dan membuat warungnya kian ramai.

Kini, pelanggan entok slenget Kang Tanir tidak hanya dari kalangan mahasiswa, banyak konsumen yang berasal dari luar kota. Bahkan beberapa kali entok slenget diliput oleh stasiun televisi. 

4. Hanya berjualan dua menu, tapi rasanya gak bikin jemu

enthok slenget kuah pedas (instagram.com/@enthokslametkangtanir)

Masakan istimewa Kang Tanir ini bukan hanya rasa pedasnya saja. Eentok yang terkenal cukup alot saat diolah, tapi di tangan Kang Tanir, dagingnya bisa empuk dan tak amis. Rasa pedas memang dominan dari kedua menu tersebut, tapi tetap seimbang dengan rasa manis dan gurih.

Nah, di warung sederhana miliknya, Kang Tanir hanya menyediakan dua menu, yaitu tongseng entok tanpa santan dan tengkleng entok atau balungan. Satu porsi tongseng atau tengkleng, diberikan potongan entok yang banyak, cocok banget dinikmati dengan nasi putih hangat dan segelas teh manis.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Iga Bakar di Jogja, Nagih!

Berita Terkini Lainnya