TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berburu Takjil ala Mahasiswa Jogja, Harga Merakyat Mulai Rp5 Ribu   

Jangan datang mepet saat jam buka puasa ya

Street Food Gor Klebengan (IDN Times/Dyar Ayu)

Yogyakarta, IDN Times – Gak sulit menemukan lokasi berburu takjil enak dan murah di Jogja. Setiap bulan Ramadan, sejumlah pasar sore dadakan muncul di beberapa tempat seperti Kauman dan Jogokariyan. Ada juga tempat untuk berburu takjil di tepi jalan seperti Alun-alun Kidul, kawasan Stadion Mandala Krida, atau di sekitar Gedung Olah Raga (GOR) Klebengan, Sleman.

Setiap sore GOR Klebengan yang terletak di Selokan Mataram, selalu ramai dengan penjual makanan. Apalagi saat Ramadan, tempat ini menjadi tujuan berburu takjil. Penasaran dengan aneka jajanan di sini? Yuk simak ulasan berikut ini. 

1. Gak hanya buka saat Ramadan, kamu bisa ke sini kapan saja

Street Food Gor Klebengan (IDN Times/Dyar Ayu)

Deretan gerobak makanan di sekitar GOR Klebengan ini ternyata sudah cukup lama,  bahkan sebelum pandemik menyerang. Jadi jika kamu gak sempat datang ke sini sebelum lebaran, gak perlu khawatir setiap harinya tempat ini pasti buka.

Para penjual mulai menggelar dagangannya pukul 15.00 WIB. Nah kalau jam tutupnya, tergantung masing-masing penjual.

Tips bagi kamu yang baru pertama kali mampir, cari tahu dulu ya jajanan apa saja yang dijual di area ini, karena banyaknya jumlah penjual makanan. 

Baca Juga: Kedai Terang Bintang, Sensasi Makan Udon di Pasar Kranggan 

Baca Juga: 10 Potret Kampoeng Ramadan Jogokariyan, Tempat Berburu Takjil di Jogja

2. Pembeli didominasi oleh mahasiswa

Street Food Gor Klebengan (IDN Times/Dyar Ayu)

Berlokasi di tengah perguruan tinggi tenar di Jogja, yaitu Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), menjadikan tempat ini sebagai sentral jajanan tujuan mahasiswa.

Salah seorang penjual sate padang Bagindo, Pariaman mengatakan saat awal puasa, pengunjung seolah menumpuk. “Sekarang sudah agak sepi, karena banyak yang mudik. Waktu awal puasa, wah di sini sampai menumpuk,” ujarnya. 

Sementara salah seorang pembeli, Yusa mengatakan mahasiswa seperti dirinya biasanya nongkrong dan mencicipi makanan di pinggir Selokan Mataram. 

"Karena tidak ada bangku untuk makan, biasanya kami (pembeli) duduk di pinggir selokan. Ramai banget sih, tapi asyik sambil menikmati suasana sore," ujar mahasiswa UNY asal Klaten, Jawa Tengah. 

Berita Terkini Lainnya