TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiwul, Oleh-Oleh Khas Gunungkidul yang Jadi Buruan Para Pemudik

Jadi makanan untuk bernostalgia ke masa kecil

cookpad.com

Gunungkidul, IDN Times – Selain untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan di hari raya yang fitri, mudik ke kampung halaman juga dimanfaatkan untuk bernostagia dengan kenangan masa kecil seperti merasakan makanan khas yang tak bisa dijumpai di kota tempat merantau.

Seperti para pemudik yang pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Gunungkidul. Selain bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat dan teman masa kecil, mereka juga berburu tiwul atau gatot, makanan tradisional yang berbahan baku dari singkong.

1. Tiwul makanan sehari-hari warga Gunungkidul

IDN Times/Daruwaskita

Andi Endarto (40), pemudik asal Bekasi yang pulang ke kampung halamannya di Gunungkidul, menyempatkan diri menikmati makanan tiwul atau gatot yang merupakan makanan sehari-hari ketika masih kecil.

"Kalau pulang mudik ke rumah pasti disiapkan menu sayur lombok ijo dan belalang. Di waktu kecil saya sering berburu belalang untuk disantap bersama keluarga saat Lebaran," katanya, Minggu (9/6).

Baca Juga: Mencicipi Kicak, Kudapan Manis Khas Jogja yang Cuma Hadir Saat Ramadan

2. Berburu tiwul ke tempat penjualan oleh-oleh‎ karena tak sempat membuat sendiri

IDN Times/Daruwaskita

Warga asli Desa Playen, Kecamatan Playen ini mengaku jika tak sempat membuat tiwul, dirinya membeli tiwul di warung yang ada di desa untuk menu saat berlebaran.

"Kalau sekarang mudik tidak mungkin membuat makanan tiwul makanya saya menyempat diri bersama keluarga untuk membeli tiwul," ucapnya.

3. Tiwul makanan yang punya kenangan manis saat masa kecil di Gunungkidul

IDN Times/Daruwaskita

Endah Purnawati (61) pemudik yang telah tinggal puluhan tahun di Semarang Jawa Tengah ini mengaku pulang kampung selain bersilaturahmi juga ingin bernostalgia dengan berbagai makanan tradisional yang tidak dijumpai di Kota Semarang.

"Ada sih makanan tiwul namun rasanya berbeda dengan tiwul khas Gunungkidul. Saya ingin mencari rasa tiwul seperti saat saya masih kecil," ucapnya.

4. Tiwul menjadi makanan pokok masyarakat Gunungkidul pada tahun 1960-an‎

IDN Times/Daruwaskita

Menurut Endah, tiwul menjadi makanan pokok pada tahun 60-an dan 70-an ketika beras sulit ditemukan. Pengalaman itu membuat tiwul tidak akan pernah dilupakan sampai tua.

"Saat saya kecil, tiwul dimakan dengan lauk ikan asin atau lauk seadanya," ucapnya.

Baca Juga: Menengok Usaha Rumahan Bakpia, Oleh-oleh Khas Yogyakarta

Berita Terkini Lainnya