TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi di Bantul Bikin Susu Kambing Kekinian dengan Aneka Rasa

Ada 6 rasa yang bisa dipilih konsumen

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Bantul, Joko Waluyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎Kelompok Peternak Kambing Mendo Mukti, Padukuhan Sangkeh, Kalurahan Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, tak hanya sukses melakukan breeding kambing Peranakan Etawa (PE) untuk kontes. Kelompok ini juga berhasil berinovasi mengolah susu kambing PE hingga bernilai ekonomis cukup tinggi.

Baca Juga: Uniknya Sate Kronyos Mak Adi Bantul, Gurihnya Menggoda Lidah

1. Pengembangan olahan susu kambing PE sudah dilakukan dalam satu tahun terakhir‎

Ketua Kelompok Peternak Kambing Mendo Mukti, Yuni Kurniawan.(IDN Times/Daruwaskita)

Ketua Kelompok Peternak Kambing Mendo Mukti, Yuni Kurniawan, mengatakan ada tiga inovasi terhadap ternak kambing yang pertama adalah breeding untuk kontes, yang kedua diperah susunya dan yang ketiga kambing yang kualitasnya buruk dipotong dan dijual dagingnya.

"Ya untuk pengembangan susu kambing PE sudah berlangsung hampir satu tahun terakhir yang berasal dari ide istri saya," ungkapnya ditemui di kandang Kelompok Peternak Mendo Mukti, Jumat (20/8/2021).

2. Ada enam rasa susu kambing murni PE yang ditawarkan kepada konsumen‎

Kemasan susu kambing murni inovasi Kelompok Peternak Kambing Mendo Mukti.(IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Yuni, dengan 25 kambing indukan PE, dalam sehari setiap indukan mampu menghasilkan 1,5-2 liter susu segar. Waktu pemerahan dilakukan saat pagi hari dan sore hari.

"Ketika diolah menjadi susu setiap satu liternya hingga dua liter dan setiap liter bisa menjadi sekitar empat botol kemasan dengan ukuran 250 mililiter," ungkapnya.

Untuk menghilangkan aroma susu kambing yang cenderung amis, maka susu diberi rasa seperti stroberi, melon, coklat, jeruk, durian, pisang susu, dan mangga.

"Warna susunya juga tidak hanya dominan putih namun menyesuaikan rasa yang ditambahkan dalam susu. Kalau rasa durian ya warnanya susu agak kuning," ucapnya.

3. Kewalahan memenuhi permintaan konsumen‎

Pexels.com/PhotoMIX Ltd.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai anggota Polri di Polsek Sanden ini mengaku pemasaran susu kambingnya hanya menggunakan media sosial. Meski begitu, permintaan yang cukup banyak membuat dirinya kewalahan.

"Dalam satu hari dengan 20 ekor indukan kambing PE, kita hanya bisa memproduksi 100 botol susu kemasan ukuran 250 mililiter," ungkapnya.

Untuk harga jualnya, kata Yuni, setiap satu botol susu kemasan dijual kepada konsumen seharga Rp10 ribu. 

"Ya kalau dari kita hanya dijual Rp 10 ribu per botolnya," ungkapnya.

Baca Juga: 10 Makanan Khas Bantul Paling Legendaris, Sudah Coba?

Berita Terkini Lainnya