Yogyakarta Jadi Destinasi Sport Tourism Penggemar Sepeda

Tour de Ambarrukmo 2019 ajak pesepeda nikmati rute ekstrem

Sleman, IDN Times - Daya tarik wisata yang dimiliki Yogyakarta selalu mampu menjadi magnet bagi banyak kalangan. Salah satunya sebagai destinasi sport tourism, kota budaya ini pun mampu menawarkan pesona alam yang menarik para penggemar olahraga sepeda.

Tahun ketiga pelaksanaan Tour de Ambarrukmo (TDA) tahun ini yang akan diselenggarakan pada 20 Juli mendatang menjadi annual event cycling paling dinanti penggemar sepeda.

"Kegiatan tahunan ini bertujuan untuk memperkuat citra Yogyakarta sebagai kota wisata dan budaya melalui kegiatan bersepeda," ungkap General Manager Plaza Ambarrukmo, Surya Ananta selaku penyelenggara Tour de Ambarrukmo (TDA) 2019, Minggu (23/6).  

Baca Juga: Dilarang Naikkan Penumpang, Pengemudi Taksi Daring Demo di Bandara YIA

1. Pesona Yogyakarta menjadi magnet bagi sport tourism

Yogyakarta Jadi Destinasi Sport Tourism Penggemar SepedaIDNTimes/Holy Kartika

Sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia, Yogyakarta menawarkan kekayaan pesona wisata yang beragam. Tidak hanya memiliki wisata budaya yang kental dan tersohor, tetapi juga pesona alam yang eksotis.

Salah satunya pesona alam yang dimiliki Kabupaten Kulonprogo. Deretan Perbukitan Menoreh ini menawarkan rute yang menantang dengan panorama alam yang indah.

"Rute yang akan dilalui melewati destinasi-destinasi favorit Yogyakarta. Antara lain Waduk Sermo dan Candi Prambanan, sebelum finish di Pendopo Ambarrukmo," ungkap Nanan.

2. Ajak pesepeda nikmati rute eksotis dan menantang

Yogyakarta Jadi Destinasi Sport Tourism Penggemar SepedaDok.Pribadi/Holy Kartika

Pantaslah jika Yogyakarta juga menjadi incaran para penggemar sport tourism, karena selain wisata budaya, kota ini juga memiliki potensi alam yang eksotis dan menarik untuk dijelajahi dengan sepeda.

Nanan mengungkapkan pada penyelenggaraan TDA 2019, untuk kali pertama para pesepeda akan diajak menjelajahi kawasan perbukitan Menoreh. Nantinya, pada check point pertama, pesepeda akan diarahkan menuju Waduk Sermo, yakni di Kulonprogo, lokasi Yogyakarta International Airport.

"Di sini akan akan ada dua kategori peserta untuk mengikuti rute reguler atau non race atau lanjut rute race yang diperlombakan dengan rute yang lebih menantang," jelas Nanan.

Rute menantang dan ekstrem dari rute reguler adalah Girimulyo Hill Climb yang akan membawa pesepeda menikmati rute menanjak. Dalam simulasi yang dilakukan, Sabtu (22/6), rute yang akan dilalui pesepeda total untuk rute race mencapai 145 kilometer dan non race rute yang dilalui sepanjang 130 kilometer.

3. Dongkrak okupansi hotel dan lenght of stay di Yogyakarta

Yogyakarta Jadi Destinasi Sport Tourism Penggemar SepedaIDN Times/Holy Kartika

Selama ini, lenght of stay wisatawan, baik domestik maupun mancanegara di Yogyakarta masih cukup rendah. Rerata lama tinggal wisatawan hanya berkisar 1,5-2 malam.

"Melalui kegiatan ini, okupansi hotel di The Ambarrukmo terdongkrak atau mengalami peningkatan. Bahkan, peningkatan okupansi juga terjadi di hotel-hotel sekitar kami," ungkap General Manager Grand Ambarrukmo Hotel, Didin Muhidin.

Pada penyelenggaraan TDA sebelumnya, okupansi hotel ini bisa mencapai lebih dari 60 persen. Tahun ini, kata Didin, okupansi mencapai 91 persen. Dampaknya juga dirasakan di hotel sekitar Ambarrukmo. 

Hal itu juga turut didukung dengan peningkatan jumlah peserta yang naik dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. Tercatat pada penyelenggaraan TDA 2019 yang didukung oleh Antangin ini mendapat antusias peserta sebanyak 1.600 peserta.

"Okupansi di Royal Ambarrukmo, tahun lalu sekitar 45 persen terisi oleh peserta TDA, dan tahun ini sampai 60 persen. Lenght of stay juga semakin tinggi dengan adanya acara ini," papar Marketing and Communications Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel, Khairul Anwar.

Baca Juga: Ini Alasan Kita Tidak Boleh Datang di 5 Tempat Indah di Dunia

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya