TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menjelajahi Geliat Wisata Hargobinangun, Desa di Kaki Gunung Merapi

Hargobinangun merupakan salah satu Desa BRILiaN di DIY

Pertunjukan Busana dari barang bekas di Kampoeng Mahoni (instagram.com/kampoengmahoni)

IDN Times, Sleman - Langit mendung tak menyurutkan semangat Amin Sarjito, Lurah Hargobinangun, Sleman, mengajak IDN Times berkeliling desanya, pada Minggu, 24 Maret 2024 lalu. "Ayo, saya tunjukkan langsung potensi desa kami," kata Amin, dengan senyum hangat.

Mobil dinasnya melaju melewati jalan desa yang kecil namun rapi, membelah hamparan sawah hijau dan perkampungan asri. Amin tak henti bercerita tentang visinya untuk membangun desa wisata berbasis masyarakat.

"Dulu, desa ini hanya menjadi penonton dari geliat wisata di Kaliurang," tuturnya. "Sekarang, hampir tiap dusun memiliki ciri khas wisatanya sendiri, dan warga tak lagi bergantung pada bantuan pemerintah.

 

 

Menjelajahi Kampoeng Mahoni

Amin Sarjito meninjau bibit durian dari BRi Menanam (IDN Times/Yogie Fadila)

Perhentian pertama kami adalah Kampoeng Mahoni, unit wisata yang dikelola sepenuhnya oleh desa. Di sini, kami disuguhkan dengan naungan pohon-pohon mahoni yang rindang, lengkap dengan resto, track ATV, dan area outbound yang luas.

Nawan, Manager Kampoeng Mahoni, menyambut dengan antusias. "Track ATV ini rutenya melewati dusun-dusun sekitar yang punya keunikan masing-masing," terangnya. "Pengunjung tak hanya bersenang-senang, tapi juga belajar tentang budaya dan UMKM lokal."

Di lokasi ini pula, pada akhir 2023, Hargobinangun menerima bantuan bibit durian dari program BRI Menanam. “Waktu itu kita tanya, mereka jawab. Pak, yang bagus di sini tuh durian. Ya sudah, kita menyalurkan ribuan bibit ke sana,” kata Pemimpin Cabang Sleman BRI, Yudha Saputra mengomentari. “Nanti kalau durian itu berbuah hasilnya sudah untuk masyarakat di sana. Mau dijual, mau dikonsumsi, silakan”.

Dalam tiga hingga lima tahun ke depan, Amin berharap pohon-pohon tersebut mulai membuahkan hasil bagi masyarakat.

Mengembangkan Potensi Alam

Pintu masuk Tankaman Natural Park (IDN Times/Yogie Fadila)

Wisata di Kaliurang tentu sudah identik dengan Tur Jip Merapi dan Tlogo Putri Kaliurang. Di sini, Amin menunjukkan keindahan alam yang tak tertandingi. "Kami ingin mengembangkan wisata edukasi dan kuliner di area ini," paparnya.

Tak lupa, dia mengajak kami mengunjungi lokasi yang relatif baru, yakni Tankaman Natural Park. Taman alami di kaki Merapi yang dikelola masyarakat. "Taman ini menawarkan pengalaman wisata alam yang berbeda, jauh dari keramaian," kata Amin.

Jalan menuju ke taman ini memang masih sempit karena lokasinya yang berada di tengah hamparan perkebunan kopi. Di sini, pengunjung bisa mendirikan tenda dan camping untuk menikmati keasrian sekaligus suasana sejuk khas Hargobinangun.

Baca Juga: Syahdunya Bunker Kaliadem, Wisata di Kaki Gunung Merapi 

Baca Juga: Turi-Turi Coffee, Kafe View Gunung Merapi dan Embung Kaliaji

Visi Pemerataan Ekonomi

Pilihan spot wisata yang dilalui Tur Jip Merapi (IDN Times/Yogie Fadila)

Lebih dari sekadar keindahan alam, Hargobinangun menawarkan pengalaman wisata yang autentik dan berkelanjutan. Visi Amin untuk pemerataan ekonomi terlihat jelas dalam setiap unit wisata yang kami kunjungi.

"Setiap dusun memiliki daya tariknya sendiri, dan kami ingin semua warga merasakan manfaat dari sektor wisata," tegas Amin.

Kemajuan Hargobinangun tak lepas dari peran BRI, salah satu bank plat merah terbesar di Indonesia. BRI memberikan pendampingan, kemudahan permodalan, dan program Desa BRILiaN yang membantu desa dalam mengembangkan potensi wisata dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

"BRI tak hanya memberikan bantuan dana, tapi juga edukasi dan pelatihan bagi warga," ungkap Amin. "Kerja sama ini sangat membantu kami dalam mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera."

Berita Terkini Lainnya