Olah Bawang Merah Pascapanen, Petani Kalasan Raup Cuan 200 Persen
Bawang merah diolah jadi stik bawang dan bawang goreng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Harga bawang merah yang tidak menentu, membuat petani di Kalasan berinisiatif untuk mengolah bawang hasil panennya menjadi produk siap santap.
Janu Riyanto Ketua Forum Petani Kalasan mengatakan, ketika harga bawang sedang anjlok, maka petani melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) akan mengolahnya menjadi stik bawang dan bawang goreng. Dia menjelaskan, melalui pengolahan bawang menjadi produk siap makan ini cukup membantu petani agar tidak merugi saat harga bawang sedang tidak stabil.
"Kalau olahan kami buat bawang goreng dan stik bawang goreng," ungkapnya pada Minggu (22/11/2020).
Baca Juga: Petani di Kalasan Gunakan Teknologi Drone untuk Semprot Hama
1. Selain harga, hama juga sering menyerang bawang
Menurut Janu, selain permasalahan harga bawang yang kadang tidak menentu, adanya hama juga sering menjadi permasalahan yang dialami petani. Dia mengatakan, selama ini rata-rata hasil bawang petani Kalasan mencapai 12 ton per hektare.
"(Hama yang menyerang) jamur dan bakteri. Penanaman harus lebih cermat dalam pengamatan penyakit," katanya.
Baca Juga: Antisipasi Harga Anjlok, Petani Kalasan Olah Cabai Jadi Beragam Produk