TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Long Weekend, Okupansi Hotel di Sleman Alami Peningkatan

Tingkat okupansi rata-rata bisa mencapai 50 persen

Persiapan pihak hotel untuk menerima isolasi pasien COVID-19. Dok. Kemenparekraf

Sleman, IDN Times - Long weekend di akhir bulan Oktober 2020 ini membuat okupansi hotel yang ada di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sleman, Joko Paromo mengungkapkan, hotel di Sleman mulai menerima pesanan kamar pada hari ini. Diperkirakan, pesanan kamar semakin meningkat hingga Jumat (30/10/2020).

Baca Juga: PHRI DIY Berharap Kedatangan Wisatawan dari Luar Jakarta     

1. Rata-rata okupansi 30-50 persen

Artotel hotel/ Instagram @artoteljogja

Menurut Joko, rata-rata tingkat okupansi hotel di Kabupaten Sleman mencapai 30-50 persen. Menurutnya, okupansi paling banyak sendiri ada di Sleman bagian kota.

"Rata-rata okupansi hotel di Sleman mencapai 30 hingga 50 persen. Tergantung lokasi hotelnya juga. Kalau untuk Sleman kota, paling banyak bintang tiga ke atas," ungkapnya pada Selasa (27/10/2020).

2. Lakukan sejumlah upaya telemarketing

Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat membersihkan tempat bersantai bagi wisatawan di Hotel Puri Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (2/7/2020) ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Joko menerangkan, untuk membangkitkan pariwisata setiap hotel melakukan sejumlah upaya seperti telemarketing. Selain itu, juga berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Sleman dan stakeholder untuk melakukan branding bersama. Selain itu, memastikan pelayanan hotel sesuai dengan standar COVID-19.

"Membuat paket, melakukan telemarketing, melakukan kunjungan dengan SOP COVID-19, talkshow," katanya.

Baca Juga: Nyamankan Tamu, 6 Cara Hotel Terapkan Protokol Kesehatan

Berita Terkini Lainnya