Bioskop Tutup, Penerimaan Pajak Hiburan di Sleman Rendah
Capaian pajak hotel dan restoran lumayan menggembirakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Di penghujung kuartal III 2021, capaian penerimaan pajak daerah Kabupaten Sleman untuk beberapa sektor masih tergolong rendah. Menurut Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sleman, Haris Sutarta, hal ini dipengaruhi oleh kondisi pandemik COVID-19.
"Memang ada beberapa sumber pajak yang capaiannya masih rendah. Kondisi pandemi COVID-19 dirasa sangat berpengaruh terhadap realisasi capaian pajak daerah," kata Haris di Sleman, Selasa (28/9/2021) dilansir ANTARA.
Baca Juga: Sleman Pertimbangkan Tutup Sejumlah Selter Isolasi Terpadu
1. Realisasi pajak hiburan masih rendah
Salah satu yang capaiannya masih rendah, kata Haris, adalah pajak dari sektor hiburan. Dari jumlah yang ditargetkan sebesar Rp11 miliar, baru tercapai Rp2,58 miliar atau 23,5 persen.
Menurutnya, hal ini disebabkan karena banyak tempat usaha hiburan yang berhenti beroperasi di masa PPKM, termasuk bioskop. Padahal, sebelumnya bioskop menyumbang pemasukan paling besar di sektor ini.
Selain itu, realisasi pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) juga masih rendah. Dari target Rp7,1 miliar, baru terealisasi 24 persen. Menurutnya, salah satu faktornya adalah karena kondisi Gunung Merapi yang berstatus Siaga.
"Penambang yang sudah pegang izin belum bisa beroperasi. Saat ini yang membayar pajak hanya penambang manual," ungkapnya.
Baca Juga: Polisi Temukan Pabrik Obat Ilegal, Bupati Sleman Akui Kecolongan