TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Amankan Ketersediaan, TPID DIY Petakan Data Potensi Pangan

Diperlukan data virtual ketersediaan pangan 

Ilustrasi bahan pangan. IDN Times/Holy Kartika

Yogyakarta, IDN Times-Persoalan tata niaga distribusi komoditas pangan masih menjadi salah satu faktor yang turut berperan dalam mendorong inflasi. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DI Yogyakarta dan Bank Indonesia tengah menyusun pemetaan tata niaga komoditas pangan.

"Bank Indonesia sudah mempunyai kajian tentang tata niaga. Cuma kami mau meng-update , dan melihat lagi data dari kabupaten kota," ujar Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, Kamis (5/12).

Baca Juga: BULOG: Stok Beras Cukup Hingga 5 bulan, Natal & Tahun Baru Aman

1. Memetakan jalur distribusi komoditas

elang-logistics.com

Persoalan data masih menjadi masalah yang dimiliki masing-masing daerah, terutama dalam memetakan jalur distribusi dan tata niaga komoditas bahan pangan.

"Sebenarnya, jalur distribusi komoditas pangan itu seperti apa, dari produsen ke konsumen. Kita harus tahu arah distribusi, sehingga kerja sama dengan daerah lain bisa dilakukan," ungkap Made.

Selama ini, saat momentum hari besar keagamaan, persoalan pasokan, stok dan gejolak harga di pasaran menjadi momok. Made menilai dengan data jalur distribusi barang dari produsen ke konsumen, maka hal seperti itu tidak perlu lagi terjadi.

2. Pemetaan data potensi pangan DIY

IDN Times/Holy Kartika

Tahun depan, TPID DIY menyiapkan penyusunan data untuk memetakan potensi yang dimiliki DIY dalam upaya mengamankan ketersediaan bahan pangan.

"Kami mau ada semacam data virtual yang dapat menunjukkan potensi bahan pangan. Atau misalnya, di daerah A kekurangan stok bahan pangan tertentu, kemudian daerah lain bisa memenuhi kebutuhan itu. Ada produksi berapa, cadangan berapa, ini semua bisa dipetakan dengan baik," papar Made.

Baca Juga: 5 Fakta Koke, Brand Asli Jogja yang Tawarkan Cara Beda Menikmati Kopi

Berita Terkini Lainnya