Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi outfit cowok naik gunung (pexels.com/Ali Kazal)
ilustrasi outfit cowok naik gunung (pexels.com/Ali Kazal)

Mendaki gunung bisa jadi momen healing yang sempurna, apalagi suasananya sepi dan jauh dari keramaian. Tapi, bagaimana menemukan waktu terbaik saat mendaki tanpa harus berbagi jalur dengan orang banyak?

Tenang, berikut tips dan waktu paling ideal buat kamu yang pengin naik gunung dengan lebih tenang. Baca sampai akhir ya!

1. Hindari musim liburan dan long weekend

Ilustrasi mendaki gunung (pexels.com/Ali Kazal)

Jika tujuanmu mendaki gunung adalah mencari ketenangan, pastikan menghindari waktu di bawah ini:

  • Libur nasional saat Idulfitri, Natal, dan Tahun Baru

  • Long weekend

  • Libur sekolah atau kuliah

Di waktu ini, gunung favorit seperti Semeru, Prau, dan Rinjani biasanya akan penuh dengan pendaki.

2. Pilih hari biasa, terutama tengah pekan

Ilustrasi mendaki gunung sendirian (pexels.com/Luke Miller)

Hari terbaik buat mendaki tanpa keramaian adalah Selasa sampai Kamis, mengapa?

  • Jumlah pendaki jauh lebih sedikit dibanding akhir pekan

  • Lebih mudah dapat spot camping yang strategis

  • Suasana jalur pendakian lebih hening dan nyaman

Kalau kamu punya fleksibilitas cuti atau kerja remote, ini waktu paling pas buat merasakan gunung dalam versi terbaiknya.

3. Awal atau akhir musim pendakian

Ilustrasi mendaki gunung bersama teman (pexels.com/Rachel-Vine)

Beberapa gunung di Indonesia, waktu pendakian biasanya dimulai awal musim kemarau sekitar April–Mei, lalu ditutup saat musim hujan sekitar November. Nah, kamu bisa manfaatkan dua momen ini:

  • Awal pembukaan: Jalur masih segar, pendaki belum banyak

  • Menjelang penutupan: Kebanyakan orang sudah mulai menghindar, suasana lebih sepi

Tapi pastikan tetap cek info resmi soal kondisi jalur dan cuaca, ya!

4. Datang pagi atau mendaki tengah malam

Ilustrasi dua wanita mendaki gunung (pexels.com/Pixabay)

Waktu pendakian juga memengaruhi tingkat keramaian. Ini waktu yang pas untuk menghindari kerumunan:

  • Datang lebih pagi ke basecamp supaya bisa mulai mendaki lebih dulu

  • Atau mendaki malam hari (midnight hike) untuk mendapatkan sunrise di puncak gunung

Cara ini bikin kamu lebih dulu sampai di pos penting sebelum ramai didatangi kelompok lain.

5. Hindari gunung yang sedang viral

potret gunung Merbabu (pexels.com/Bayu jefri)

Kadang keramaian bukan soal waktu, tapi lokasi baru trending. Misalnya, saat Gunung Andong atau Bromo viral di media sosial, orang-orang pasti berbondong-bondong ke sana.

Solusinya:

  • Cari gunung alternatif yang belum banyak dilirik
    Contohnya: Gunung Butak di Malang, Gunung Latimojong di Sulsel, atau Gunung Pancar di Bogor.

  • Pilih jalur pendakian yang jarang dilewati, meski butuh usaha lebih.

6. Pantau kalender event

Ilustrasi pendaki gunung (pexels.com/Robert Forever Ago)

Beberapa gunung sering jadi lokasi event massal seperti:

  • Pendakian bersama komunitas

  • Acara peringatan kemerdekaan

  • Festival sunrise atau camping nasional

Cek akun media sosial basecamp atau info dari Balai Taman Nasional.

Mendaki gunung dengan suasana sepi akan ebih menyatu dengan alam, menikmati sunrise tanpa distraksi, dan pulang dengan pengalaman yang lebih personal.

Yuk, rencanakan pendakianmu dengan bijak. Pastikan mendaki di waktu yang tepat, di tempat yang pas, dan tetap mengutamakan keselamatan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team