Traveling memang menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan dan bisa menyegarkan pikiran setelah rutinitas yang padat. Banyak orang menjadikan liburan sebagai bentuk self-reward atau pelepas stres dari tekanan pekerjaan dan kehidupan. Namun, di balik semua kesenangan itu, penting untuk berpikir secara realistis tentang sumber dana yang digunakan untuk traveling. Menggunakan uang dari utang demi liburan bisa menjadi keputusan yang justru merugikan di masa depan.
Meskipun terlihat sepele, menggunakan pinjaman untuk keperluan liburan adalah bentuk konsumsi yang tidak produktif. Ketika liburan selesai, kamu tidak mendapatkan aset atau nilai jangka panjang—hanya kenangan yang bisa dengan cepat berganti dengan tagihan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan berbagai alasan mengapa traveling sebaiknya tidak dibiayai dari utang.