Museum Gunung Merapi: Memahami si Dia yang Tak Pernah Ingkar Janji

Sarana edukasi, rekreasi, dan apresiasi ilmu pengetahuan

Sleman, IDN Times - Begitu memasuki Museum Gunung Merapi (MGM) di Pakem, Sleman, Yogyakarta, pandangan awam soal museum Indonesia yang sepi, usang dan tak terurus seketika sirna. 

Meski tidak membeludak, masih terlihat dua bus yang mengantar wisatawan berkunjung saat IDN Times bertandang ke sana, Selasa (19/11). Ada pula sekelompok mahasiswa dan beberapa keluarga kecil menghabiskan sore cerah di museum yang terletak tak jauh dari kawasan wisata Kaliurang tersebut.

Baca Juga: Info Harga dan Rute Gunung Merapi, Perhatikan Sebelum Mendaki!

1. MGM sebagai sarana edukasi, rekreasi, dan apresiasi ilmu pengetahuan

Museum Gunung Merapi: Memahami si Dia yang Tak Pernah Ingkar JanjiMuseum Gunung Merapi dengan latar belakang Gunung Merapi IDN Times/Yogie Fadila

MGM mulai dibangun pada tahun 2005, lalu diresmikan pada Oktober 2009 dan mulai dibuka untuk umum pada Januari 2010. Artinya, MGM sempat mengalami erupsi Merapi tahun 2006 saat proses pembangunannya. Kemudian disusul erupsi 2010 yang tercatat sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah Gunung Merapi.

Bangunannya masih bagus dan bersih, walau harus diakui ada beberapa bagian dinding yang perlu dicat ulang. Kekurangan minor seperti itu tidak menyurutkan niat pengunjung dan tentunya tidak membuat manajemen serta staf museum gusar.

"Sebab, tujuan museum ini tidak pernah berubah, yakni satu, sebagai sarana edukasi soal ilmu kegunungapian. Dua, tempat rekreasi. Dan tiga, tempat apresiasi ilmu dan pengumpulan data-data dari penelitian," ujar Ayu Munarwati, pemandu di MGM.

2. Diorama Merapi memperagakan letusan tahun 2006

Museum Gunung Merapi: Memahami si Dia yang Tak Pernah Ingkar JanjiLobi utama MGM menampilkan miniatur G. Merapi IDN Times/Yogie Fadila

Setelah membayar tiket masuk seharga Rp5000 (plus Rp5000 lagi kalau kamu mau menonton film Mahaguru Merapi di teater mini), pengunjung langsung disambut dengan miniatur impresif G. Merapi yang juga berfungsi sebagai alat peraga bagaimana erupsi 2006 terjadi.

Museum Gunung Merapi: Memahami si Dia yang Tak Pernah Ingkar JanjiLobi utama MGM menampilkan miniatur G. Merapi IDN Times/Yogie Fadila

Lengkap dengan suara menggelegar dan cahaya merah membara dari kawah Merapi, instalasi tersebut mereka ulang bagaimana material letusan tumpah ke arah selatan dan tenggara Merapi.

"Mengikuti arah aliran Kali Gendol," ungkap Ayu. Sedikitnya dua orang meninggal dunia pada erupsi 2006.

3. Lima Pahlawan Kemanusiaan

Museum Gunung Merapi: Memahami si Dia yang Tak Pernah Ingkar JanjiPatung lima relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang gugur dalam usaha menyelamatkan warga dari letusan Merapi 2010 IDN Times/Yogie Fadila

Sebelum beranjak ke ruangan yang dikhususkan untuk erupsi 2010, pengunjung akan melewati lima patung tembaga untuk mengenang lima sosok relawan yang gugur dalam erupsi 2010.

Kelimanya, terdiri dari 4 warga lereng Merapi dan seorang warga dari Kulon Progo, tergabung dalam komunitas Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang bernaung di bawah Dinas Sosial dan Kementerian Sosial RI. Ayu menjelaskan, mereka meninggal dunia kala mengevakuasi warga lereng Merapi ke tempat yang lebih aman.

Atas prakarsa Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, di akhir 2016, kelima relawan ini dinobatkan sebagai Pahlawan Kemanusiaan atas jasa dan pengorbanan mereka menanggulangi bencana. 

4. Ruangan khusus Erupsi Merapi tahun 2010

Museum Gunung Merapi: Memahami si Dia yang Tak Pernah Ingkar JanjiFoto-foto yang mendokumentasi kehancuran akibat erupsi Merapi 2010 dipamerkan di Museum Gunung Merapi, Pakem Yogyakarta IDN Times/Yogie Fadila

Erupsi Merapi pada tahun 2010 tercatat sebagai salah satu yang terbesar dalam kurun waktu 100 tahun terakhir, menurut data dari BPPTKG. Ratusan ribu warga terpaksa mengungsi dan 390 orang meninggal dunia–termasuk juru kunci Merapi kala itu, Mbah Maridjan.

Mengingat skalanya yang besar serta teknologi dan media yang makin mumpuni, maka tak heran apabila erupsi 2010 memperoleh ruang pameran khusus di MGM. Di dalamnya terdapat foto-foto sebelum dan sesudah Merapi meletus serta infografis yang menyajikan data dan fakta.

Museum Gunung Merapi: Memahami si Dia yang Tak Pernah Ingkar JanjiRumah beserta isinya yang hangus terbakar dipamerkan di Museum Gunung Merapi, Pakem, Yogyakarta IDN Times/Yogie Fadila

Namun daya tarik utama ruangan ini justru terletak jauh di dalam. Benda yang dipamerkan adalah panci, penanak nasi, sepeda motor serta teras rumah–yang semuanya hangus dan berlapis debu tebal. Ya, benda-benda tersebut adalah apa yang tersisa dari rumah warga di lereng Merapi pasca-letusan.

Museum Gunung Merapi: Memahami si Dia yang Tak Pernah Ingkar JanjiSisa-sisa peralatan dapur yang hangus terbakar akibat letusan Merapi 2010 IDN Times/ Yogie Fadila

Atas inisiasi warga bernama Tugiman, apa yang tadinya merupakan dapur dan teras rumah, diangkut dan disusun ulang di dalam MGM. Hanya sumur, meja dan tembok yang replika, selebihnya adalah barang-barang asli yang menyaksikan keganasan Merapi.

5. Menonton film 'Mahaguru Merapi'

Museum Gunung Merapi: Memahami si Dia yang Tak Pernah Ingkar JanjiLukisan yang mengisahkan upacara di hadapan Gunung Merapi, koleksi Museum Gunung Merapi, Yogyakarta IDN Times/Yogie Fadila

Beranjak ke lantai dua museum, pengunjung bisa menonton film Mahaguru Merapi di teater mini. Ruang menonton itu cukup lega, dan memiliki pendingin udara. Kualitas audio visualnya tidak begitu 'wah' namun tetap bisa dinikmati.

Mahaguru Merapi mengajak pengunjung untuk memahami Merapi tidak hanya dari sudut pandang geologi dan vulkanologi, namun juga perannya dalam mitologi dan kebudayaan Jawa nan kaya.

6. Memahami Merapi yang tak pernah ingkar janji

Museum Gunung Merapi: Memahami si Dia yang Tak Pernah Ingkar JanjiAktivitas di Pos Pemantauan Merapi di tahun 1954, koleksi Museum Gunung Merapi

Selain teater mini, lantai dua MGM juga menyimpan lebih banyak koleksi-koleksi bersejarah dan edukatif bagi pengunjung. Foto-foto dari tahun 1900-an menghiasi tiap sudut tembok.

Dari dokumentasi ini terlihat usaha manusia memahami gunung yang terkenal dengan jargon "Merapi tak pernah ingkar janji" berkat siklus erupsinya yang datang hampir tiap 5 tahun sekali itu.

Selain foto dan diorama letusan Merapi, MGM juga menyajikan satu sudut khusus untuk gempa 2006 yang mengguncang Bantul, DI Yogyakarta. 

7. Taman indah untuk menyimulasikan gempa vulkanis

Museum Gunung Merapi: Memahami si Dia yang Tak Pernah Ingkar JanjiTaman simulasi gempa vulkanis di Museum Gunung Merapi, Yogyakarta IDN Times/Yogie Fadila

Menikmati museum dari lantai dua, mata IDN Times justru kembali tertuju ke taman yang tertata apik dikelilingi bangunan MGM. Akan tetapi, taman tersebut bukan sebatas untuk mempercantik suasana tapi merupakan wahana simulasi gempa vulkanis.

Sejumlah batu buatan ditumpuk hingga menyerupai bentuk kawah gunung. Ketika berdiri di dekatnya, pengunjung bisa menekan tombol untuk mengaktifkan getaran gempa. Secara bersamaan, "kawah" tersebut akan mengeluarkan asap putih yang menandakan erupsi.

Sekilas mungkin simulasi ini terkesan menghibur, sama seperti alat simulasi gempa yang tersimpan di area Gempa Bantul 2006. Tapi lebih dari itu, simulasi ini mengajarkan kita bagaimana cara bertindak dan menenangkan diri saat bencana terjadi. Sehingga sesuai dengan cita-cita MGM di atas: menghargai ilmu pengetahuan, rekreasi sekaligus mengedukasi.

Baca Juga: 5 Spot Wisata Kece di Lereng Gunung Merapi, Gak Perlu Capek Mendaki

Topik:

  • Yogie Fadila
  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya