Situs Lava Purba Mangunan, Bukti Letusan Gunung di Masa Lalu

- Indonesia memiliki 58 gunung berapi aktif sejak 1950 hingga 2023, dengan lava purba di Kabupaten Bantul yang mengungkap aktivitas gunung berapi masa lalu.
- Magma naik ke permukaan bumi saat terjadi letusan gunung berapi dan membentuk lava, yang kemudian mendingin dan mengeras menjadi batu.
- Lava Purba Mangunan merupakan situs warisan geologi yang telah dikembangkan sebagai objek geowisata, masuk dalam Geopark Nasional Jogja, dan bertetangga dengan lokasi wisata lainnya.
Dilansir GoodStats, Indonesia merupakan negara dengan gunung berapi aktif terbanyak di dunia. Berdasarkan laporan dari Smithsonian Institution Global Volcanism Program, tercatat ada 58 gunung berapi aktif terhitung sejak 1950 hingga 2023.
Di Jogja, tepatnya di Kabupaten Bantul, ada situs lava purba yang mengungkap aktivitas gunung berapi di masa lalu. Berikut adalah ulasannya!
1.Bagaimana lava terbentuk dan keluar dari bumi?

Inti bumi memiliki suhu yang sangat tinggi, berkisar 5.000 hingga 7.000 derajat Celcius. Suhu yang sangat tinggi ini menyebabkan batuan mencair yang disebut dengan magma. Ketika terjadi letusan gunung berapi, magma yang berada di dalam perut bumi akan naik ke permukaan bumi.
Magma yang berhasil naik sampai ke permukaan bumi disebut dengan lava. Lava yang memiliki suhu lebih dari 1.100 derajat Celcius mengalir melintasi lereng dan tanah yang dilaluinya. Seiring dengan bergulirnya waktu, lava akan mendingin dan mengeras menjadi batu.
2.Situs Lava Purba Mangunan

Secara administratif, Lava Purba Mangunan terletak di Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dilansir situs resmi Geopark Jogja, berdasarkan kajian geologi dari tim Geoheritage UPN Veteran Yogyakarta, batuan penyusun situs Lava Purba Mangunan merupakan batuan gunung api yang termasuk dalam Formasi Nglanggeran. Formasi Nglanggeran adalah produk vulkanisme zaman Oligosen-Miosen yang merupakan vulkanisme bawah laut yang bersifat turbidit.
Lava Purba Mangunan berwarna hitam dan terbentuk dari letusan gunung api jutaan tahun lalu. Lava ini mengalir deras dan membentuk batuan yang padat. Di dalam batuan ini, terkandung mineral seperti plagioklas, hornblenda, dan piroksen, yaitu kristal kecil yang terbentuk saat lava mulai mendingin. Ukuran kristal-kristal ini terlihat halus hingga sedang.
Batuan lava di Mangunan memiliki bentuk seperti lidah yang menjulur. Ini terbentuk saat lava panas mengalir di daratan dekat pusat letusan gunung api purba. Artinya, dulu kawasan ini berada cukup dekat dengan lokasi gunung api yang meletus, sehingga lava mengalir langsung dan membeku di sekitar sini.
3.Dikembangkan menjadi objek geowisata dan ditetapkan sebagai Geopark Nasional Jogja

Saat ini, Lava Purba Mangunan telah dikembangkan sebagai objek geowisata, seperti kunjungan yang pernah dilakukan oleh siswa-siswi dari SMA N 1 Bantul didampingi oleh ahli geologi. Aktivitas berwisata ini bertujuan memberikan wawasan kepada siswa tentang pentingnya menjaga kelestarian warisan geologi di lingkungan sekitar.
Situs Lava Purba Mangunan juga berdekatan dengan lokasi wisata lain, seperti Rumah Hobbit, Songgo Langit, Hutan Pinus Mangunan, Taman Seribu Batu, dan Puncak Becici.
Situs Lava Purba Mangunan saat ini telah ditetapkan sebagai salah satu situs warisan geologi yang masuk dalam Geopark Nasional Jogja. Penetapan ini dilandaskan pada SK Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 171.K/GL.01/MEM.G/2025 tentang Penetapan Taman Bumi (Geopark) Nasional Jogja, pada 7 Mei 2025.
Kalau kamu suka wisata alam, jalan-jalan ke Lava Purba Mangunan bisa kamu masukkan ke dalam daftar tempat yang akan dikunjungi. Di sini, kamu akan terasa seperti menyaksikan sisa-sisa dapur magma purba yang sekarang jadi tebing dan batu raksasa.