Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dusun Wotawati (Google Maps/Karni Narendra)
Dusun Wotawati (Google Maps/Karni Narendra)

Intinya sih...

  • Dusun Wotawati terkenal karena fenomena matahari pagi yang terlambat dan malam yang cepat datang, membuatnya memiliki waktu terpisah dari daerah sekitarnya.
  • Lokasi dusun berada di lembah bekas aliran Sungai Bengawan Solo Purba, berjarak 74 km dari Yogyakarta, dengan mayoritas penduduk bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan.
  • Pemerintah Yogyakarta sedang mengembangkan Dusun Wotawati menjadi kawasan wisata terpadu dengan pembangunan desa wisata ala arsitektur perpaduan kerajaan Majapahit dan Mataraman, diharapkan rampung pada tahun 2026.

Wotawati merupakan salah satu dusun terpencil di Kabupaten GunungKidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang terbilang unik. Dusun tersebut popular karena matahari pagi selalu muncul terlambat dan malam lebih cepat datang. Itulah kenapa Dusun Wotawati seakan-akan memiliki waktu terpisah dengan daerah sekitarnya. Kini Dusun Wotawati menjadi salah satu kawasan wisata terpadu yang sedang dikembangkan oleh pemerintah setempat.

1. Lokasi Dusun Wotawati

Dusun Wotawati (Google Maps/OMDAY 277)

Dusun Wotawati berlokasi di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Berjarak kurang lebih 74 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Selain itu, dusun tersebut berada di tengah pegunungan Karst dan bisa kamu akses lewat jalur jalan lintas selatan (JJLS) arah Kapanewon Girisubo.

Lokasi dusun tersebut ada di sebuah lembah yang pernah menjadi aliran air dari sungai Bengawan Solo Purba. Di sebelah timur dan utara dusun berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri. Sisi selatan berbatasan dengan Laut Selatan Jawa dan sisi barat berbatasan dengan Dusun Bendo, Dusun Jeruk Wudel di Kecamatan Girisubo.

2. Matahari terlambat muncul, malam cepat datang

Dusun Wotawati (Google Maps/maspran itusaja)

Terletak di Kawasan geografis yang unik di lembah bekas aliran Sungai Bengawan Solo Purba, membuat Dusun Wotawati memiliki fenomena alam unik. Jika biasanya matahari bersinar sekitar jam 06.30 sampai 07.00 waktu setempat, maka kamu akan mendapati matahari bersinar di dusun tersebut sekitar jam 08.00 atau 08.30 pagi.

Begitu juga saat terbenam, suasana di Dusun Wotawati sudah mulai redup sejak jam 16.30 WIB. Hal tersebut terjadi karena lokasi dusun yang berada di antara pegunungan karst. Sehingga membuat matahari terhalang oleh bukit-bukit di sekitarnya.

3. Hanya dihuni kurang lebih 500 jiwa

Dusun Wotawati (Google Maps/Widyaka Icha)

Penduduk yang menghuni Dusun Wotawati kurang lebih sekitar 500 jiwa dengan mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan. Mengingat tanah di kawasan tersebut cukup subur dan dekat dengan Laut Selatan Jawa. Namun ada juga beberapa penduduk yang bekerja sebagai peternak hingga merantau ke wilayah lain.

4. Vibes era Majapahit

Dusun Wotawati (Google Maps/Agung Pranoto)

Dusun Wotawati mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintah DIY. Mulai bulan Juni 2024 silam pembangunan sebagai desa wisata terpadu sudah mulai dilakukan. Terupdate perubahan yang bisa dilihat adalah tampilan fasad bata merah bertumpuk ala arsitektur perpaduan dari kerajaan Majapahit dan Mataraman.

Nantinya pembangunan desa wisata terpadu Dusun Wotawati diperkirakan rampung pada tahun 2026 dan diharapkan bisa menjadi destinasi kunjungan wisatawan di Jogja. Selain membantu menambah peluang bagi masyarakat Dusun Wotawati tentunya wisata budaya semacam ini juga memberikan manfaat bagi wisatawan.

Editorial Team