TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masjid Syuhada, Mengenang Gugurnya 21 Syuhada Melawan Jepang

Peletakan batu pertama oleh Sultan Hamengku Buwono IX

Masjid Syuhada Yogyakarta. dok. Simas Kemenag

Yogyakarta, IDN Times - Selain memiliki puluhan candi peninggalan masa lalu, Yogyakarta juga memiliki banyak sekali masjid bersejarah yang bisa dikunjungi. Salah satunya yakni Masjid Syuhada Yogyakarta yang berada di Jalan I Dewa Nyoman Oka No.13, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Masjid ini dibangun usai kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada tahun 1950 oleh Sultan Hamengku Buwono IX. Bukan tanpa sebab, selain sebagai tempat ibadah masjid ini dibangun secara khusus untuk memberi penghargaan kepada para syuhada yang gugur pada perang kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Pathok Negoro, Masjid Empat Penjuru Mata Angin Keraton yang Bersejarah

1. Kenang 21 syuhada yang gugur melawan Jepang

Kolase pembangunan Masjid Syuhada Yogyakarta. dok. Simas Kemenag

Masjid Syuhada menjadi salah satu masjid di Yogyakarta yang memiliki unsur sejarah perjuangan indonesia.

Merujuk pada buku yang diterbitkan oleh Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada berjudul Dari Demak Sampai Istiqlal yang terbit pada tahun 2018, pembangunan Masjid ini, dibangun secara khusus sebagai monumen sejarah bagi 21 syuhada yang gugur dalam perlawanan melawan Jepang.

Selain itu, pembangunan masjid ini ikut mewarnai perpindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta, disebabkan agresi militer Belanda yang pertama.

2. Arsitektur dipengaruhi oleh gaya Persia dan India

Bagian dalam kubah Masjid Syuhada Yogyakarta. dok. Simas Kemenag

Ketika menilik bangunan masjid, arsitektur Masjid Syuhada dipengaruhi oleh gaya arsitektur Persia dan India. Terdapat kubah bawang di tengah bangunan yang menjadi kubah utamanya. Selain itu, juga ada 4 kibah kecil yang mengelilingi di empat sudutnya.

3. Penetapan garis masjid dilakukan pada 17 Agustus

Interior Masjid Syuhada Yogyakarta. dok. Simas Kemenag

Merujuk pada Sistem Informasi Masjid milik Kementerian Agama, penetapan garis kiblat Masjid Syuhada dilakukan pada 17 Agustus 1950. Sedangkan pada 23 September 1950 atau 11 Dzulhijjah 1369, bertepatan dengan Hari Raya Qurban kedua Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang ketika itu selaku Menteri Pertahanan Republik Indonesia, meletakkan batu pertama pembangunan masjid.

Kemudian, dua tahun setelahnya, tepatnya pada 20 September 1952 pembangunan masjid ini selesai dilakukan dan secara resmi dibuka bertepatan dengan Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharram 1372. 

Baca Juga: Menelusuri Kisah Masjid Agung Kotagede, Masjid Tertua di Yogyakarta

Berita Terkini Lainnya