TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Museum Taman Tino Sidin, Kenalkan Seni Lukis dengan Cara Sederhana

Lokasinya tak jauh dari Kota Yogyakarta, yuk mampir!

Museum Taman Tino Sidin (google.com/maps/Aris Setiawan)

Jogja mempunyai banyak museum yang sangat mudah ditentukan. Mulai dari menyimpan benda peninggalan Keraton, peninggalan masa penjajahan, hingga koleksi binatang yang diawetkan.

Ada juga museum yang isinya komik, sketsa gambar, sampai lukisan yang jarang ditemui di tempat lain. Namanya adalah Museum Taman Tino Sidin, yang sudah buka sejak 2014 lalu. Sebelum menjelajah ke Museum Tino Sidin, baca dulu informasi di bawah ini. 

1. Lokasi Museum Taman Tino Sidin

Museum Taman Tino Sidin (referensi.data.kemdikbud.go.id)

Tahukah kamu Museum Taman Tino Sidin berlokasi tidak jauh dari pusat Kota Yogyakarta? Iya, hanya berjarak 2,4 kilometer atau bisa dicapai hanya 7 menit mengendarai motor atau mobil. 

Jika kamu ingin menggunakan kendaraan umum bisa kok, naik sajaTrans Jogja yang tarifnya hanya Rp3.600, lalu berhenti di Halte Cokroaminoto SMA Negeri 1 atau Portabel IKIP PGRI 2, lalu diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 850 meter. 

 Alamat: Jalan Tino Sidin Nomor 297, Kdipiro, Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Baca Juga: Kagungan Dalem Wahanarata, Museum Kereta Keraton yang Megah

2. Jam operasional dan harga tiket masuk Museum Taman Tino Sidin

Museum Taman Tino Sidin (google.com/maps/Fanisa Anindita)

Pak Tino Sidin merupakan pelukis di tahun 80an, yang menjadi sahabat anak-anak dengan memberi contoh melukis cara sederhana. 

Meski sudah buka hampir sepuluh tahun lamanya, ternyata banyak yang belum tahu keberadaan Museum Taman Tino Sidin ini, sehingga sehari-harinya tak terlalu ramai. Padahal, untuk harga tiket masuk (HTM) Museum Taman Tino Sidin tak mahal, yakni berkisar Rp20 ribu per orang. 

Museum buka dari hari Senin-Sabtu, pukul 09.00-15.00 WIB, kamu bisa mampir setelah atau sebelum menuju Malioboro atau tempat wisata di Kota Yogyakarta lainnya, mengingat jaraknya yang lumayan dekat. Menurut berbagai sumber, museum ini dikelola oleh keluarga Pak Tino Sidin. 

3. Fasilitas dan koleksi Museum Taman Tino Sidin

Museum Taman Tino Sidin (google.com/maps/Aris Setiawan)

Sebelum menjadi museum, bangunan tersebut merupakan rumah milik Tino Sidin. Namun setelah beliau tutup usia pada 29 Desember 1995, beralih fungsi menjadi museum kecil yang disebut dengan Rumah Tetengger, sejak 2014. Selanjutnya tahun 2015-2017, bangunan direvitalisasi oleh pemerintah dan dibuka kembali dengan nama Museum Taman Tino Sidin. 

Selama 20 tahun malang melintang sebagai perupa, tentu banyak karya yang ditorehkan oleh Tino Sidin dan dipajang di museum tersebut. Mulai dari yang bentuknya sketsa sampai mural.  

Desain bangunan Museum Taman Tino Sidin, estetis dengan mayoritas interiornya menggunakan kayu. Fasilitasnya pun lengkap, mulai dari buku-buku soal gambar, taman dan tentu saja tempat duduk.  

Baca Juga: Museum Mini Sisa Hartaku, Jejak Pilu Erupsi Gunung Merapi 2010

Verified Writer

Dyar Ayu

Jalan-jalan mencari penyu Alabiyu~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya