Warga Bantul Gelar Tradisi Budaya Kirab Siwur Dan Pisungsung Jaladri
Agar selalu terhindar dari bahaya dan murah rezeki
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Sehari menjelang hari Jumat Kliwon atau hari yang dikeramatkan bagi masyarakat Jawa, masyarakat Bantul menggelar dua tradisi budaya yaitu Kirab Siwur dan Pisusung Laladri.
Kirab Siwur dilakukan masyarakat para abdi dalem di Imogiri. Nantinya siwur yang dikirab akan digunakan saat prosesi Nguras Enceh pada Jumat (27/9) besuk.
Sementara itu, ratusan masyarakat di Pantai Depok akan melakukan budaya Pisusung Jaladri yang merupakan tradisi tahunan oleh masyarakat di pesisir pantai selatan Bantul tersebut. Berbagai ubo rampe (pelengkap dalam ritual) hingga gunungan yang berisi hasil bumi dikirab atau diarak dari Dusun Depok menuju Pantai Depok.
Baca Juga: 10 Inspirasi Kebaya Tradisional Jawa ala Vicky Shu
1. Kirab Siwur pada awalnya hanya dilaksanakan oleh abdi dalem
Tradisi Kirab Siwur dimulai dari Lapangan Ndemi, Kecamatan Imogiri menuju panjimatan Komplek Makam Raja-Raja Mataram. Sesampainya di panjimatan, siwur yang akan digunakan untuk prosesi nguras enceh ini diserahkan kepada perwakilan abdi dalem Kasultanan Yogyakarta dan Kasultanan Surakarta. Selanjutnya siwur disimpan untuk dipergunakan saat Nguras Enceh yang akan berlangsung Jumat pagi (27/9).
Ketua Pelaksana kegiatan Kirab Siwur ke 20, Mas Penewu Sudirjo Pranoto mengatakan kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan, di tahun 2019 ini merupakan kirab siwur yang ke-20.
"Jadi awalnya yang melaksanakan Kirab Siwur adalah abdi dalem juru kunci Surakarta dan abdi dalem Yogyakarta Namun saat ini sudah dikemas berbeda dan menjadi pertunjukan budaya," kata, Kamis (26/9).
Baca Juga: Melestarikan Busana Adat Jawa lewat Tradisi Kamis Pahing