Sidang Skripsi di UGM, Penjaga Gawang Muda PSS Ngaku Tegang dan Grogi 

Menyelesaikan kuliah untuk masa depan 

Sleman, IDN Times - Penjaga gawang muda PSS Sleman, Dimas Fani Firmansyah mengaku grogi saat sidang skripsi. Pemain berusia 23 tahun ini baru saja selesai menyelesaikan pendidikan di Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan Jurusan DIV Pembangunan Ekonomi Kewilayahan, Jumat (21/7/2023). 

 

1. Tegang saat ujian skripsi

Sidang Skripsi di UGM, Penjaga Gawang Muda PSS Ngaku Tegang dan Grogi Penjaga gawang PSS Sleman, Dimas Fani Firmansyah (pssleman.id)

Dimas Fani bercerita ia mendapatkan jadwal sidang skripsi di sesi akhir. Hal ini membuat pemain bernomor punggung 21 ini merasa tegang dan grogi. Ketegangan bertambah karena jadwal sidang mundur satu jam.

“Memasuki ruang sidang, ketegangan saya berkurang. Ketika saya mempresentasikan hasil skripsi tersebut alhamdulillah lancar. Komunikasi lancar sehingga setiap pertanyaan dari para penguji bisa saya jawab dengan lancar,” ungkap pemuda kelahiran Pati, Jawa Tengah ini dikutip laman resmi klub, Selasa (25/7/2023). 

 

2. Genjot pengerjaan skripsi

Sidang Skripsi di UGM, Penjaga Gawang Muda PSS Ngaku Tegang dan Grogi Penjaga gawang PSS Sleman, Dimas Fani Firmansyah (pssleman.id)

Penjaga gawang Laskar Sembada alumni Elite Pro Academy (EPA) PSS U20 ini menyelesaikan skripsi dengan judul ‘Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat 2017-2021’.

Fokus serta niat kuat menjadi salah satu formula yang membuat Dimas Fani menyelesaikan skripsi.

“Mengerjakan skripsi biasanya sebelum latihan pagi. Waktu istirahat benar-benar saya maksimalkan untuk melanjutkan mengerjakan skripsi setelah latihan sore hingga jam 12 malam,” jelasnya.

Baca Juga: Gagal Menang Lawan PSIS, PSS Alihkan Fokus Lawan RANS Nusantara

3. Menyelesaikan kuliah untuk masa depan

Sidang Skripsi di UGM, Penjaga Gawang Muda PSS Ngaku Tegang dan Grogi Penjaga gawang PSS Sleman, Dimas Fani Firmansyah (pssleman.id)

Menyelesaikan kuliah menurut Fani adalah kewajiban. Menurutnya usai karier pesepakbola tidak panjang. Ketika usai di atas 30 tahun, biasanya masa pemain sepak bola sudah berakhir.

“Menurut saya, ini menjadi jaminan masa depan dan memudahkan saya mencari pekerjaan ketika memiliki ijazah pendidikan tinggi,” tuntasnya.

Baca Juga: Penalti Kim Gagal Jebol Gawang PSIS, Ambisi PSS Raih 3 Angka Lenyap

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya