Hadapi Persita, Pelatih PSS: Pemain harus Ngotot, Ngeyel, Nggetih!
Logo PSS Sleman / Wikipedia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Laga krusial harus dihadapi PSS Sleman besok Jumat (11/3/2022), Tim asuhan I Putu Gede, diharuskan mampu meraih poin penuh agar tidak masuk zona degradasi.
PSS harus melawan kontra Persita Tangerang di Stadion I Gustri Ngurah Rai, Denpasar pukul 15.15 WIB, di pekan ke-30 BRI Liga 1 2021/2022,
1. Menjauh dari zona degradasi, PSS harus raih 3 poin
Asyraq Gufron bertahan di PSS. Twitter/@PSSlemanBek PSS, Asyraq Gufron pada sesi konferensi pers virtual, hari ini Kamis (10/3/2022), berharap tim Super Elang Jawa berharap pertandingan besok, mampu mengubah keadaan.
“Semoga hasil pertandingan besok bisa mengubah klasemen PSS Sleman untuk naik ke atas. Buat Sleman Fans, dan keluarga, kami mohon doa restunya, semoga semua diberi kelancaran untuk pertandingan besok,’ ucap Asyraq Gufron.
Baca Juga: Status Gunung Merapi Tak Berubah, Ini Penjelasan BPPTKG
2. Asyraq Gufron berharap rekan-rekannya kerahkan semua kemampuan
Pemain PSS Sleman Misbakus Solikin dalam sesi latihan di Lapangan Pecatu Badung pada 18 Februari 2022. (Instagram.com/pssleman)Pria kelahiran Surabaya, 9 Februari 1996, berharap rekan satu tim bisa mengerahkan seluruh kemampuan dan meraih hasil bagus.
“Untuk teman-teman pemain kita selalu siap di semua pertandingan. Semoga besok kita bekerja lebih keras, hasil akan mengikuti. Semoga hasil positif untuk PSS Sleman di pertandingan besok,” tegasnya.
Taktik menghadapi Persita Tangerang, wakil kapten kedua di PSS menyatakan tidak ada penjagaan khusus bagi tim lawan. Tim akan fokus untuk merebut 3 poin.
“Untuk pemain yang harus diwaspadai menurut saya semua pemain Persita wajib kita waspadai. Namun, kami akan lebih fokus pada tim PSS sendiri dan akan merebut 3 poin besok,” tandasnya.
3. Pemain harus tampil all out
Pelatih PSS Sleman, I Putu Gede. Instagram /psslemanPelatih kepala PSS Sleman, I Putu Gede Swisantoso menyatakan penggawa harus tampil ngotot, ngeyel, nggetih dan ngosek, untuk meraih kemenangan agar terlepas dari zona merah klasemen.
“Jadi pemain harus tampil ngotot, ngeyel, nggetih dan ngosek. Saya pikir dengan hal tersebut hasil akan mengiringi serta kita lakukan bersama-sama secara kolektifitas,” pungkasnya.
Jelang pertandingan, pelatih yang pernah bermain di Persebaya membeberkan beberapa pemain mengalami cedera.
“Ada beberapa pemain yang absen karena cidera yakni Juninho, Ramdani, Rifaldi Bawuo dan Mahdi Albaar. Untuk absen karena sanksi bermain ada kapten Muhammad Bagus Nirwanto,” urainya.