Dokter Gadungan Timnas dan PSS Ditangkap, Ini Langkah PSSI Selanjutnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Polisi berhasil mengungkap kasus dokter gadungan Elwizan Aminudin. Pelaku ditangkap polisi di rumahnya di Cibodas, Bogor, Jawa Barat (24/1/2024).
Selama delapan tahun menjadi dokter gadungan sejak 2013-2021, sejumlah klub dan PSSI yang pernah dikelabuhinya. Erwin pernah menjadi dokter di sejumlah tim seperti Persita Tangerang, Barito Putra, Timnas U-19, Bali United, Madura United, Sriwijaya FC, Kalteng Putra, dan terakhir PSS Sleman.
1. PSSI berkoordinasi dengan IDI
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menjelaskan berkaca dari kasus tersebut PSSI akan memperketat persyaratan dokter tim. ‘’Kasus ini pasti akan menjadi perhatian PSSI. Saat ini kalau masuk ofisial timnas akan diselidiki asal usul yang bersangkutan. Contoh kalau dia lulusan FKUI, kita akan tanyakan ke FKUI. Benar atau tidak. Kita juga tanyakan ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Kita juga tanyakan ke lembaga-lembaga terkait. Kemudian pengalaman dia,’’ kata Yunus dikutip laman resmi pssi, Sabtu (3/2/2024).
2. Dokter tim harus sertakan ijazah
Menurut Yunus Nusi, tak hanya di tingkat Timnas, dokter di setiap klub juga dimintai persyaratan. Menurut Yunus, selain mempunyai surat tanda register (STR), baik untuk dokter maupun fisioterapis harus mempunyai surat izin praktik (SIP) yang masih berlaku.
‘’Sekarang setiap dokter dan fisio yang mau bertugas di klub Liga 1 ,2 dan 3, apalagi di Timnas Indonesia harus menyerahkan foto kopi ijazah dokter yang sudah dilegalisir oleh Fakultas Kedokteran tempat dia kuliah,” jelasnya.
Baca Juga: Polisi Tangkap Dokter Gadungan PSS di Tangerang, Pernah Tangani Timnas
3. PSS beri apresiasi Polisi
Yunus Yusi menambahkan PSSI memberikan apresiasi kepada kepolisian dengan pengungkapan kasus tersebut. ‘’PSSI tentu senang dan terima kasih dengan kepolisian akhirnya bisa menangkap Elwizan Aminuddin. Bukan hanya PSSI, tetapi juga banyak klub yang kena tipu. Dia pernah menjadi dokter timnas sebelum Covid melanda Indonesia. Modusnya adalah memalsukan ijazah kedokteran dari Universitas Syahkuala, Banda Aceh, sehingga klub percaya saat itu,’’ ujar Yunus Nusi.
Baca Juga: Pelatih PSS Minta Pemain Bekerja Sama dan Fokus Selama 90 Menit