Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pengda Pergatsi DIY Dilantik
Pelantikan Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi) DIY Masa Bakti 2025-2029. (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Gateball dinilai olahraga yang unik, tidak membutuhkan ruang luas, dan berperan sebagai wadah pembinaan karakter inklusif.

  • Empat harapan besar disampaikan Gubernur DIY terkait konsolidasi organisasi, pembinaan berjenjang, capaian prestasi, dan memperkuat jejaring serta sinergi.

  • Perkembangan gateball di DIY cukup menjanjikan dengan 33 klub, 650 atlet prestasi, 27 wasit bersertifikasi, dan progres yang bagus dalam event-event olahraga.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Masa Bakti 2025-2029 resmi dilantik dan dikukuhkan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergatsi, Diana Kusumastuti. Gateball yang dinilai sebagai olahraga unik diharap bisa berkembang di DIY.

Diana Kusumastuti secara singkat memperkenalkan olahraga Gateball yang menurutnya unik ini. Ia menjelaskan, Gateball adalah olahraga yang dibawa dari Jepang, dan pertama kali datang di Bali untuk diperkenalkan kepada Indonesia.

1. Gateball dinilai olahraga yang unik

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergatsi, Diana Kusumastuti. (Dok. Istimewa)

Olahraga ini pun tidak membutuhkan ruang main yang luas, yakni cukup seluas 15x20 m. Waktu permainan untuk satu kali sesi Gateball yakni 30 menit. Diana menuturkan, Gateball berperan sebagai wadah pembinaan karakter yang inklusif, menjunjung sportivitas, dan mempererat persatuan lintas generasi, oleh karenanya olahraga ini bisa dimainkan oleh semua kalangan usia.

“Gateball ini suatu olahraga yang juga membutuhkan fokus dan harus penuh kejelian juga. Kita memainkan ada yang single ada yang group. Lima orang, masing-masing ada bolanya, bolanya saling menghalangi, itulah Gateball,” urai Diana, saat pelantikan dan pengukuhan Pengda Pergatsi DIY, di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (22/8/2025).

Diana turut mengucapkan terima kasih kepada DIY yang selama ini selalu menghidupkan keberlangsungan olahraga ini, seperti mengadakan dan mengikuti ajang-ajang perlombaan. Ia berharap, DIY juga dapat bergabung dalam Pornas yang akan digelar di Palembang pada tanggal 5 Oktober mendatang.

Kepada para pengurus yang baru dilantik, Diana berharap dapat segera membentuk AD/ART. Pun, dapat mensosialisasikan Gateball secara intensif di semua level, baik di rapat kerja provinsi, kabupaten/kota, agar Gateball lebih dikenal.

2. Empat harapan besar

Gubernur DIY, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X. (Dok. Istimewa)

Membacakan sambutan Gubernur DIY, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menitipkan 4 harapan besar kepada para pengurus yang baru. Pertama, yakni konsolidasi organisasi, kedua, pembinaan berjenjang, ketiga, capaian prestasi, dan keempat adalah memperkuat jejaring, kolaborasi, dan sinergi dengan seluruh elemen yang ada.

Terkait capaian prestasi, Sri Paduka mengatakan, agar jangan terjebak pada mimpi yang terlalu besar atau terlalu jauh, dan abai pada proses. Sementara, memperkuat jejaring, kolaborasi, dan sinergi dengan seluruh elemen yang ada, harus dilakukan, baik terhadap pihak yang memiliki keterkaitan langsung dengan pengembangan olahraga maupun yang tidak langsung, misalnya sektor pariwisata. “Kerja kolektif adalah kunci, agar gateball di DIY semakin kuat, baik sebagai olahraga prestasi maupun sebagai sarana penguatan sosial,” kata Sri Paduka.

Dalam kesempatan kali ini, Sri Paduka menitipkan 4 harapan besar tersebut, meski dirinya mengetahui bahwa Pengda Pergatsi DIY selama ini telah memiliki kontribusi besar terhadap seluruh capaian yang telah diraih. Untuk itu, apresiasi dan ungkapan terima kasih turut disampaikan Sri Paduka kepada jajaran kepengurusan Pengda Pergatsi DIY periode sebelumnya. Dedikasi selama ini di dalam kepengurusan, secara nyata telah meletakkan fondasi penting, dari pembinaan hingga penguatan organisasi.

“Kita patut bersyukur, sebab di DIY, gateball telah menunjukkan daya tarik dan potensinya, dan secara umum telah mampu berkembang cukup pesat. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, misalnya, jumlah klub gateball di DIY mengalami peningkatan, jumlah atlet mengalami pelonjakan, kompetisi mulai rutin diselenggarakan, dan prestasi pun diraih di tingkat regional maupun nasional. Kita juga sudah memiliki pelatih serta wasit bersertifikat nasional. Artinya, gateball di DIY bukan lagi olahraga hobi, melainkan sudah masuk ke jalur pembinaan prestasi yang terstruktur,” tutur Sri Paduka.

Sri Paduka menyebut, terlepas dari progres capaian saat ini, tentu masih banyak mimpi yang ingin diwujudkan, tantangan yang perlu dihadapi, potensi yang perlu dipetakan, serta peluang yang perlu dijajaki. Seperti, kualitas pembinaan harus semakin sistematis, kompetisi antarklub perlu lebih rutin, dan keterlibatan masyarakat luas mesti terus didorong. “Kita juga harus waspada terhadap jebakan ‘rutinitas tanpa inovasi’. Jangan sampai organisasi hanya sibuk dengan agenda internal, tetapi lupa melakukan penetrasi ke sekolah, kampus, dan komunitas masyarakat,” ungkap Sri Paduka.

Dengan demikian, Sri Paduka menitipkan 4 harapan besar tersebut, kepada para pengurus yang baru, guna dapat mewujudkan mimpi-mimpi lainnya, menghadapi tantangan, dan menjajaki peluang yang ada. “Semoga semangat yang terbarukan oleh momentum pengukuhan hari ini, dapat tumbuh menjadi akselerator kemajuan bagi gateball DIY,” pungkas Sri Paduka.

3. Perkembangan gateball di DIY

Pelantikan Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi) DIY Masa Bakti 2025-2029. (Dok. Istimewa)

Ketua Umum Pengda Pergatsi DIY yang baru dilantik, Gatot Saptadi, dalam sambutannya melaporkan, perkembangan olahraga Gateball di DIY cukup menjanjikan dan menarik minat masyarakat. Saat ini pun, di DIY sudah terbentuk 33 klub yang menangani Pergatsi.

“Atlet prestasi itu ada sekitar 650 atlet yang kita bina dari waktu ke waktu. Kemudian wasit, ini yang sudah bersertifikasi kita sudah mempunyai 27 wasit. Untuk pelatih, kita sudah mempunyai 19 pelatih. Jumlah ini terus berkembang dari tahun ke tahun dan progresnya cukup bagus di dalam kegiatan ini,” papar Gatot.

Pembinaan yang dilakukan, selain langsung ditangani oleh klub, Pengda Pergatsi DIY memantau keikutsertaan atlet dalam event-event, baik tingkat lokal maupun nasional. Mulai dari event jalur Porkab, Porda, dan PON, hingga jalur khusus olahraga Gateball, yakni Kejurkab, Kejurda, Kejurnas.

“Dari pembinaan klub, kami juga melakukan yang namanya sirkuit, yang dilakukan 5 kali dalam 1 tahun. Pelaksanaannya berputar antara 5 kabupaten/kota ini. Jadi di sini kami bisa memantau aktivitas 33 klub tadi di dalam kegiatan sirkuit yang kita lakukan. Sirkuit ini kami anggap seperti liga, jadi klub-klub ini kita tandingkan dan sebagainya. Aktivitas klub kita fasilitasi di situ,” ucap Gatot.

Gatot mengutarakan, pada PON yang lalu, kontingen Gateball DIY berhasil membawa pulang satu medali perunggu dalam kali pertamanya mengikuti ajang tersebut. Dirinya pun berharap, segenap pihak dapat terus memberikan dukungan agar ke depan pihaknya bisa memberikan manfaat yang lebih besar untuk DIY.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team