Hanya Duduk, Mengapa Catur Dianggap sebagai Olahraga?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata olahraga? Mungkin kamu akan memikirkan kegiatan yang menguras tenaga seperti sepak bola, lari hingga berenang. Bisa juga kamu teringat aktivitas yang menuntut ketangkasan dan keindahan fisik, seperti gimnastik serta seluncur es. Ada pula kegiatan keras dan berbahaya seperti tinju.
Jika olahraga identik dengan gerakan dan keringat, bagaimana dengan catur? Bukankah pemain catur hanya perlu duduk dan tidak banyak melakukan aktivitas fisik? Yuk simak alasan mengapa catur dianggap sebagai olahraga!
1. Terdapat kompetisi
International Olympic Committee atau IOC mengartikan olahraga sebagai kegiatan yang melibatkan kompetisi antara dua atau lebih orang maupun tim. Catur pastinya sarat akan kompetisi, yaitu untuk mempertahankan dan menyerang pion atau bidak lawan.
Satu-satunya perbedaan olahraga catur dengan lainnya adalah, catur tidak terlalu memisahkan pemain laki-laki dan perempuan. Permainan antar gender dianggap sah.
2. Terdapat aturan
Selain kompetitif, sifat apa lagi yang perlu dimiliki sebuah kegiatan agar dapat diklasifikasikan sebagai olahraga? IOC juga mengatakan, suatu aktivitas dapat disebut sebagai olahraga apabila memiliki aturan. Peraturan itu dapat mencakup cara bermain hingga jumlah pemain.
Catur tentunya punya aturan mainnya tersendiri. Terdapat peraturan mengenai pergerakan masing-masing bidak, kapan pemain dapat dikatakan menang, kapan permainan dapat dinyatakan seri, gerakan-gerakan ilegal, dan lainnya. Walaupun catur jarang membahas mengenai kecurangan doping, olahraga ini juga punya aturan mengenai jenis kecurangan lainnya, seperti kecurangan menggunakan bantuan komputer ataupun bisikan orang lain.
Baca Juga: 6 Tempat Olahraga Indoor di Jogja, Ada Kolam Renang sampai Futsal
3. Memerlukan latihan yang keras
Sudah menjadi rahasia umum bahwa olahragawan perlu menjalani latihan yang berat. Catur pun juga begitu. Para grandmaster terkenal seperti Magnus Carlsen dan Hikaru Nakamura, sudah bermain dan berlatih sebelum mereka berumur 10 tahun.
Pemain catur harus berlatih untuk mempelajari berbagai jenis gerakan, termasuk opening dan endgame. Tidak lupa, mereka perlu membentuk strategi dengan menganalisa berbagai permainan.
4. Memerlukan kebugaran fisik
Turnamen antara para pemain catur elite bisa berlangsung selama tujuh hingga sembilan jam. Bayangkan betapa melelahkannya jika kamu harus menjaga konsentrasi selama itu. Salah seorang grandmaster, Levon Aronian berpendapat bahwa ia harus menjaga kondisi fisiknya agar dapat mengatur tingkat stres. Walaupun tidak membutuhkan banyak gerakan fisik, catur menuntut banyak keterampilan layaknya dalam olahraga lainnya.
Baca Juga: 7 Alasan Bersepeda Meningkatkan Kesehatan Mental
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.