Guru SMP Gunungkidul Pimpin Final Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo / istimewa
Perjalanan menjadi wasit diakui Wahyana sudah dilalui dalam waktu yang panjang. Pria lulusan Fakultas Olahraga di IKIP Karang Malang yang saat ini menjadi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), awalnya menggemari olah raga bola voli. Bahkan laki-laki berusia 53 tahun ini menjadi atlet bola voli DIY. Namun karena cedera pada kaki yang parah, Wahyana memilih berhenti dan memilih bulu tangkis. Tapi bukan menjadi atlet melainkan wasit.
Diawali menjadi hakim garis pada tahun 1988 sampai tahun 2000 dalam berbagai pertandingan, Wahya kemudian mengikuti uji kompetensi tingkat provinsi Daerah Istimewa Yogyakrta (DIY) dengan hasil terbaik. Tak berpuas diri, Wahyana kemudian mengikuti uji kompetensi tingkat nasional dan Asia.
"Jadi di tingkat nasional saya mendapatkan A kemudian saya dikirim mengikuti Asia Accreditation di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2006 dan lanjut ke Asia Certificatiaon di Johor Malaysia," tuturnya.
Tak berpuas diri, Wahyana mengikuti BWF Accreditation dan mendapatkan lisensi tertinggi pada tahun 2016. Berkat lisensi dari BWF Accreditation dipercaya untuk memimpin laga pada kejuaran SEA Games, Asean Games, Kejuraan Dunia, Paralimpic, Piala Sudirman, Piala Thomas-Uber, World Tour Final dan masih banyak lagi.
"Total sudah 77 negara yang saya singgahi untuk memimpin pertandingan badminton atau bulu tangkis," ungkapnya.