Pengalaman Nelayan Gunungkidul Bertemu Fenomena Laut Bercahaya

Fenomena ini sangat langka dan sulit dipelajari

Gunungkidul, IDN Times - Peneliti dari Universitas Negeri Colorado (CSU), Amerika Serikat berhasil menemukan ‎fenomena laut bercahaya (milky sea) di Laut Selatan Jawa melalui citra satelit. Luasnya diperkirakan mencapai 100 ribu kilometer persegi.

Fenomena langka ini ternyata pernah ditemui oleh nelayan Gunungkidul yang biasa mencari ikan di laut selatan.

Baca Juga: Amarilis di Gunungkidul Mekar, Wisatawan Tak Bisa Masuk Kebun   

1. Fenomena laut bercahaya terjadi pada tahun 2014 di Pantai Wediombo‎

Pengalaman Nelayan Gunungkidul Bertemu Fenomena Laut BercahayaPantai Wediombo (instagram.com/genduutt_)

Salah satu nelayan di Pantai Nampu, Kalurahan Balong, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Sunu Handoko, mengaku pernah melihat fenomena laut bercahaya pada tahun 2014. Kejadian tersebut berlangsung di Pantai Wediombo.

"Fenomena laut bercahaya pernah melihat, sekitar tahun 2014. Terjadi di Pantai Wediombo," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (14/9/2021).

Menurut Sunu, fenomena laut bercahaya tersebut tak hanya dia yang melihatnya. Banyak orang yang menyaksikannya.

"Fenomena yang terjadi saat itu berwujud lingkaran dan bercahaya di laut. Bahkan berlangsung beberapa malam," ungkap pria yang juga Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Kabupaten Gunungkidul ini.

Fenomena laut bercahaya terjadi saat matahari mulai tenggelam hingga pukul 21.00 WIB selanjutnya cahaya tersebut hilang. Namun, kejadian tersebut belum terulang kembali dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Ya itu kejadiannya sudah lama, kalau yang akhir-akhir sudah tidak ditemui lagi fenomena laut bercahaya," ungkapnya.

2. Nelayan di Pantai Ngandong melihat fenomena laut bercahaya pada 2005 silam‎

Pengalaman Nelayan Gunungkidul Bertemu Fenomena Laut BercahayaPencitraan satelit berhasil mengungkap keberadaan fenomena milky sea yang terjadi pada 2 Agustus 2019. (Dok. NOAA/Seten D Miller)

Sementara itu, salah satu nelayan di Kapanewon Tepus, Rujimanto mengaku pernah melihat cahaya di laut sekitar tahun 2005 silam. Saat itu dirinya sedang melaut bersama beberapa rekan nelayan di lepas Pantai Ngandong.

"Ya cahaya terlihat sangat terang. Dulu warnanya biru dan kuning. Kejadiannya sekitar pukul 21.00 WIB," ujarnya.

Rujimanto mengaku tak sempat mendokumentasikan fenomena alam tersebut karena saat itu belum punya gawai yang hasil fotonya bagus. Bahkan tidak semua nelayan memiliki gawai waktu itu.

"Ya tidak merekam, kebetulan saya belum punya gawai," ujarnya.

3. Fenomena yang sangat langka

Pengalaman Nelayan Gunungkidul Bertemu Fenomena Laut BercahayaPengolahan false-color citra satelit yang menunjukkan fenomena laut bercahaya di Samudra Hindia. (Dok. NOAA/Steven D Miller)

Dilansir The Conversation, Steven D Miller, salah satu peneliti yang juga profesor Ilmu Atmosfer di CSU, mengungkapkan fenomena laut yang berpendar di malam hari ini sebelumnya sangat sulit dipelajari karena sifatnya yang terpencil. Hingga saat ini, baru satu kapal peneliti yang berhasil menjumpai fenomena ini pada tahun 1985. Selebihnya, milky sea hanya menjadi legenda di antara pelaut.

Namun, dengan teknologi satelit yang ada sekarang, peneliti akhirnya bisa mendeteksi adanya milky sea. Miller pun percaya temuan ini bisa membantu peneliti untuk lebih jauh memahami fenomena ini. Mengingat, peneliti bisa mengirim kapal ke lokasi di mana milky sea tengah terjadi.

Baca Juga: Belasan Kambing di Gunungkidul Mati Diserang Hewan Misterius

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya