Amarilis di Gunungkidul Mekar, Wisatawan Tak Bisa Masuk Kebun   

Selama masa PPKM Sukardi andalkan penjualan bibit amarilis 

Gunungkidul, IDN Times - ‎Amarilis yang tumbuh di Padukuhan Ngasemayu, Patuk, Gunungkidul kembali mekar. Kebun bunga yang pernah viral di media sosial kembali mekar sejak akhir Agustus 2021.

Sayang pengunjung masih dilarang masuk ke kebun karena pemberlakukan PPKM level 4 yang mewajibkan objek wisata masih ditutup untuk umum.

 

 

1. Wisatawan dilarang memasuki kebun bunga

Amarilis di Gunungkidul Mekar, Wisatawan Tak Bisa Masuk Kebun   Kebun Bunga Amarilis di Gunungkidul Kembali Mekar.(doc.istimewa)

Sukadi mengatakan saat bunga Amarilis mekar, banyak wisatawan yang ingin mampir melihat. "Kami katakan tidak bisa karena mengikuti aturan. Saat ini masih PPKM level 4," katanya saat dihubungi melalui telepon oleh awak media, Jumat (3/9/2021).

Baca Juga: Cari Jalan Tikus ke Pantai Gunungkidul, Wisatawan Bayar Rp50 Ribu 

2. Andalkan penjualan bibit bunga

Amarilis di Gunungkidul Mekar, Wisatawan Tak Bisa Masuk Kebun   Taman Bunga Amarilis (instagram.com/masmooe_)

Sukadi mengaku saat ini wisatawan yang datang hanya dapat membeli bibit bunga. Diakuinya selama masa PPKM, penjualan bibit ini menjadi andalan penghasilan.  Ia menjual bibit bunga Amarilis dari harga Rp1.500 hingga Rp3.000 tergantung ukurannya.

"Jumlah pembelian bibit saat ini juga mengalami penurunan," ujarnya. 

3. Kebun bunga viral di tahun 2015

Amarilis di Gunungkidul Mekar, Wisatawan Tak Bisa Masuk Kebun   instagram.com/dongvns

Amarilis merupakan bunga yang tumbuh setahun sekali. Bunga berwarna oranye ini yang disebut sebagai lilin hujan, atau hujan bawang ini pernah viral di media sosial di tahun 2015. 

Di lahan seluas 2 meter persegi, pasangan Sukadi dan Wartini membuka taman yang dipenuhi amarilis sejak enam tahun lalu. 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya