TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menyingkap Mitos Pulung Gantung di Gunungkidul yang Bikin Merinding

Benarkah jadi penyebab tingginya kasus bunuh diri?

ilustrasi rumah kosong (unsplash.com/simmerdownjpg)

Mitos pulung gantung mungkin sudah tak asing bagi kamu yang telah lama tinggal di maupun kerap liburan ke Yogyakarta. Fenomena tersebut mulanya berasal dari Gunungkidul. 

Pulung gantung konon berhubungan dengan tingginya angka bunuh diri warga Gunungkidul. Sebagian warga menyebut jika kasus bunuh diri yang meningkat terjadi lantaran depresi. Namun sebagian lainnya mengaitkannya dengan pulung gantung.

Penasaran dengan fenomena mistis satu ini? Berikut rangkumannya.

1. Jadi pertanda akan datangnya berita buruk

ilustrasi bangku kosong (pexels.com/@marcelo-jaboo-219257)

Pulung gantung dikenal sebagai benda yang berbentuk bola api besar dan terbang di langit. Benda yang tak jelas wujud aslinya tersebut kerap dianggap sebagai simbol akan datangnya peristiwa buruk oleh warga Gunungkidul.

Pulung gantung berwarna merah, hal tersebut menurut penuturan warga yang pernah melihatnya. Konon, jika ada yang melihat pulung gantung di depan rumah seseorang, maka di rumah tersebut akan ada yang bunuh diri dengan cara gantung diri.

Baca Juga: Rumah Tempat Syuting KKN di Desa Penari Sisakan Cerita Mistis

2. Asal-usul pulung gantung dan kaitannya dengan bunuh diri

relief Kerajaan Majapahit (commons.wikimedia.org/Gunkarta )

Asal mula pulung gantung hingga dikaitkan dengan kasus bunuh diri konon terjadi saat pelarian prajurit dari Kerajaan Majapahit saat melawan Kerajaan Demak sekitar abad ke-15. Dalam pelarian tersebut, Raja Majapahit kala itu yaitu Brawijaya V dipercaya moksa atau terbebas dari urusan duniawi atau disebut juga dengan meninggal.

Para pengikut Brawijaya V yang luntang-lantung tak punya pegangan arah pun frustasi dan memutuskan untuk bunuh diri. Roh para pengikut Brawijaya V yang tidak diterima oleh Tuhan karena mengakhiri hidup tanpa seizin Tuhan, konon berubah menjadi pulung gantung.

3. Tanda-tanda terkena pulung gantung

Ilustrasi seseorang yang sedang merenung. (pexels.com/pixabay)

Sampai saat ini, mitos pulung gantung masih diyakini oleh warga Gunungkidul. Menurut wawancara dalam Studi Kasus tentang Bunuh Diri di Gunung Kidul (2021), korban yang terkena pulung gantung mulanya seperti mendapat bisikan dari dalam diri bahwa jalan keluar untuk menyelesaikan masalah hidup yaitu dengan bunuh diri.

Selain itu, tanda-tanda lain dari orang yang terpengaruh pulung gantung yaitu menjadi linglung karena sempat mengalami hilang kesadaran. Sehingga harus mendapat perawatan ekstra 24 jam. Namun, terkadang orang yang selamat dari upaya bunuh diri menjadi takut apabila mendengar kisah tentang pulung gantung.

4. Gejala alam yang dimaknai sebagai wacana mistis

hujan meteor (masslive.com)

Kasus bunuh diri di Gunungkidul memang menjadi perhatian tersendiri. Sepanjang 2021, setidaknya 37 orang mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, sementara 1 lainnya dengan meminum racun, mengutip laporan Kasubbag Humas Polres Gunungkidul via IDN Times.

Pemerintah dan LSM setempat terus berupaya menangani kenaikan angka bunuh diri di Gunungkidul. Dalam penelitian Dinamika Psikologis penyintas Pulung Gantung di Gunungkidul (2020) menyebut, salah satu masalah dari penanganan tersebut adalah keyakinan masyarakat yang masih kuat terhadap pulung gantung.

Padahal pulung gantung merupakan gejala alam yang bisa muncul kapan pun. Namun, dimaknai lain sebagai pertanda peristiwa yang berkaitan dengan mistik, mengutip penelitian Bunuh Diri: Sesat Penandaan Pulung Gantung di Gunungkidul (2016). Sehingga menjadi sebuah ketidaksadaran kolektif yang mengakar.

Baca Juga: 4 Dampak Medsos pada Kesehatan Mental Remaja, Bisa Memicu Bunuh Diri

Berita Terkini Lainnya