UGM Olah Biji Salak dan Kulit Jeruk Jadi Obat Herbal Kanker Serviks
Tahun 2020, sebanyak 36.633 jiwa menderita kanker serviks
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo sebagai obat herbal alternatif bagi penderita penyakit kanker serviks.
Alasan pemilihan biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo sebagai agen anti kanker serviks, menurut Ketua Tim Mahasiswa UGM Aditya Latiful Azis, biji salak pondoh mengandung senyawa polifenol, alkaloid, dan terpenoid, yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan.
"Sementara pada kulit jeruk pamelo ditemukan senyawa flavonoid dan likopen, yang berpotensi memiliki sifat sitotoksik pada sel kanker," ujar Aditya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/9/2024).
1. Alternatif pengobatan kanker serviks dengan bahan ramah lingkungan
Aditya mengatakan sampai saat ini penanganan penyakit kanker hanya dapat dilakukan dengan kemoterapi, radioterapi, dan operasi. Ia berharap penelitian dapat memperluas alternatif pengobatan pada kanker serviks menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan minim efek samping.
"Pemanfaatan obat herbal sebagai alternatif terapi diyakini memiliki efek samping yang relatif lebih kecil dibandingkan obat modern," ucap mahasiswa Prodi Biologi UGM ini.
Saat ini kanker serviks menjadi salah satu penyakit yang mengkhawatirkan bagi masyarakat Indonesia. Pada tahun 2020, mencapai 36.633 jiwa, jumlah penderita terbanyak kedua setelah kanker payudara, serta peringkat ketiga dalam urutan kanker dengan angka kematian tertinggi.