4 Fakta Udan Tekek, Hujan yang Turun di Tengah Terik Matahari
Udan tekek dikenal juga sebagai hujan zenithal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buat kamu yang tinggal di Jogja atau di kawasan Jawa Tengah, pasti pernah mendengar soal udan tekek atau hujan tokek. Beberapa daerah juga menyebutnya udan kethek (hujan monyet).
Hujan tekek adalah keadaan turunnya air hujan di tengah teriknya matahari. Ada mitos yang berkembang di masyarakat bahwa jika muncul hujan tekek, maka akan ada orang mati yang hidup kembali!
Padahal, ada loh penjelasan ilmiah soal hujan tekek ini. Yaitu hujan zenithal atau hujan konveksi yang umum terjadi di daerah tropis seperti Indonesia. Yuk, simak penjelasan singkat soal udan tekek di bawah ini biar gak termakan mitos lagi!
1. Hanya terjadi saat siang dan di kawasan tropis
Tahukah kamu kalau hujan zenithal hanya terjadi pada siang hari? Ya, makanya banyak yang juga menyebutnya dengan hujan tengah hari. Hujan zenithal juga disebut dengan hujan ekuatorial karena terjadi di daerah tropis.
Daerah tropis yaitu daerah yang mempunyai iklim tropis atau dilalui oleh garis khatulistiwa. Letak astronomis daerah tropis yaitu di antara 23,5 derajat Lintang Utara sampai 23,5 derajat Lintang Selatan.
Baca Juga: 11 Fakta Badak Jawa, Jadi Maskot Piala Dunia U-20 2023
Baca Juga: 5 Fakta Ubur-ubur Physalia, Sering Muncul di Pantai Jogja
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.