Walhi: Proyek Beach Club Gunungkidul Masih Mungkin Jalan

Dimas mengapresiasi kepedulian masyarakat yang menyuarakan dampak pembangunan beach club terhadap lingkungan. Petisi yang dibuat masyarakat juga membuat Raffi Ahmad mundur menjadi investor, beach club tersebut.

Meski begitu, Dimas juga mengajak mencermati bahwa dari pernyataan Raffi Ahmad hanya dia yang mengundurkan diri. "Kalau dari pernyataannya dia yang mengundurkan diri dari keterlibatan, bukan investasinya yang dibatalkan," ungkap Dimas.

Dimas juga menyentil Pemkab Gunungkidul yang ikut melakukan seremonial groundbreaking, padahal persoalan perizinan proyek tersebut belum jelas. Diketahui saat itu Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, juga turut hadir langsung.

"Padahal dia adalah representasi Pemkab. Ketika dia datang mau setuju atau nggak, tapi ketika dia datang berarti dia sepakat dengan proyek itu," ungkap Dimas.

Pihaknya pun akan terus mengawasi dan mengkaji proyek beach club di Gunungkidul tersebut secara mendalam. "Kita harus tetap cermati, soal investasi atau rencana pembangunan itu," kata Dimas.

Dimas menjelaskan bahwa proyek beach club tersebut berpotensi merusak lingkungan dan ekosistem di sekitar Pantai Krakal, seperti hilangnya habitat kelelawar, monyet ekor panjang, hingga berkurangnya ketersediaan air bagi masyarakat. "Dampaknya jelas. Di sana masyarakat sudah kesulitan air. Air banyak tapi aksesnya susah," ungkap Dimas.

Diungkapkannya bentuk karst yang stabil diperlukan untuk menjaga ketersediaan air tetap aman. Ketika dipotong, dikurangi atau yang lainnya akan berpotensi mengurangi ketersediaan air. "Jadi ketika karst terpotong atau ekosistemnya yang terpotong di sana ada habitat kelelawar, monyet ekor panjang, akan mengganggu keseimbangan lingkungan," jelas Dimas.