Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekda DIY, Beny Suharsono. (Dok. Humas Pemda DIY)

Yogyakarta, IDN Times - Aksi sejoli berciuman di kawasan Malioboro yang menjadi viral di media sosial, mendapat tanggapan dari Sekretaris Daerah (Sekda) DIY. Menurut Beny Suharsono, Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY), salah satunya berupaya mengandalkan CCTV.

Menurut Beny sejumlah upaya telah dilakukan untuk mengurai kepadatan kawasan Malioboro. Namun, masih ada PR yang silih berganti. "Ada saja PR yang silih berganti, tetapi kita tidak boleh menyerah," ungkap Beny, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (26/6/2023). 

1. Mengurangi kerumunan mudahkan pemantauan

Situasi lalu lintas di salah satu titik Malioboro. (IDN Times/Febriana Sinta)

Beny mengatakan dengan rencana pembangunan Jogja Planning Gallery di kawasan Malioboro diharap juga bisa memecah konsentrasi kerumunan di Malioboro. Sehingga pengawasan aktivitas di Malioboro lebih terpantau.

Diakui Beny, kondisi saat ini jumlah wisatawan yang datang dengan petugas tidak sebanding. "Sulit sekali mengontrol. Satpol PP kita berapa Jogomargo berapa, nggak mungkin setiap saat pentelengin (memelototi atau mengawasi) aja ndak mungkin. Ada saja kecolongan," kata Beny.

2. Pemda DIY akan memperbanyak penerangan

Malioboro saat pandemik COVID-19 IDN TIMES/Yogie Fadilla

Upaya lain yang akan dilakukan Pemda DIY yaitu dengan memperbanyak penerangan di kawasan Malioboro. Namun, Beny menyebut beberapa penerangan justru dirusak. "Terus menambah penerangan. Penerangan aja nggo ajang titis je terus diplintengi (buat berlatih ajar ketepatan, diketapel orang)," ungkap Beny.

Mengenai kemungkinan sanksi, Beny menyebut cukup sulit untuk mencari pelaku. "Kalau keambil jejaknya bisa dilaporkan, karena asusila," jelas Beny.

3. Petugas sudah berupaya mencari

Ilustrasi wisatawan memadati kawasan Malioboro, Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta, Ekwanto mengatakan petugas sempat berupaya mencari sejoli itu saat kejadian Sabtu (24/6/2023) lalu. Namun, mereka sudah tidak ada di lokasi.

"Dicari tidak ketemu. Orang yang melakukan sudah tidak di lokasi," jelas Ekwanto.

Pihaknya mengharapkan partisipasi aktif dari orang yang berada di sekitar lokasi. Masyarakat yang melihat aksi tidak senonoh, diharapkan dapat menegur. 

Editorial Team