Sleman, IDN Times - Pandemik COVID-19 memaksa masyarakat untuk mengenakan masker maupun sarung tangan. Akibatnya, limbah masker maupun sarung tangan ini menjadi permasalahan baru yang harus dicarikan solusinya secepat mungkin.
Merujuk pada data yang dihimpun oleh BBC, secara global penduduk dunia memakai 129 miliar masker dan 65 miliar sarung tangan plastik sekali pakai setiap bulannya selama pandemik COVID-19. Hal ini membuat sampah masker dan sarung tangan menjadi gelombang baru setelah polusi plastik.
Berangkat dari persoalan itulah, Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) membuat program berupa sistem pengelolaan limbah medis masker sekali pakai dan sarung tangan plastik untuk meminimalkan dampak limbah ke lingkungan.