2. Terkait dengan dua kasus di Sleman

Joko Hastaryo, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Sementara itu, Joko Hastaryo selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mengatakan, pasien terbaru ini adalah warga Mlati, yang ada hubungannya dengan dua kasus lain di Sleman.

"Kasus 96 warga Mlati terkait kasus 62, warga Gamping yang terkait kasus 35, warga Gamping juga yang sudah meninggal," kata Joko melalui whatsapp.

Kasus 62, sebagaimana diberitakan sebelumnya, diumumkan positif tertular COVID-19 pada 14 April silam. Pasiennya adalah seorang laki-laki berusia 54 tahun yang memiliki riwayat kontak dengan seorang pasien positif lainnya.

Pasien yang dimaksud adalah kasus nomor 35 yang telah meninggal pada 6 April lalu atau dua hari usai diumumkan positif COVID-19. Almarhum merupakan seorang jemaah tablig di Jakarta.

"Kasus 96 ini harus diakui sebagai penularan setempat atau transmisi lokal, tapi masih jelas alurnya," tegas Joko.

Kasus 62 dan 96, menurut Joko sejauh ini bersikap terbuka dan telah menginformasikan kondisi mereka kepada para anggota jemaah tablig lain.

"Tapi, ternyata rata-rata sudah dua bulan tidak ada aktivitas atau pengajian bersama. Sejak pertengahan Februari sudah tidak ada aktivitas tablig bersama," tutup Joko.

3. Pasien sembuh

RSUP dr. Sardjito. IDN Times/Siti Umaiyah

Sementara berita baik dalam lapran Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY hari ini adalah adanya satu pasien sembuh. Yakni, pasien kasus nomor 59, seorang warga Sleman usia 26 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.

Dengan demikian, jumlah pasien COVID-19 yang sekarang masih dirawat di rumah sakit ada 47 orang. Sedangkan, untuk pasien yang berhasil pulih totalnya ada 40 orang.

Baca Juga: Ditolak Masuk ke DIY, Puluhan Kendaraan dan Ratusan Orang Balik Arah