Siap-Siap Nongkrong, Street Art Akan Ramaikan Malioboro Pedestrian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times -Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal menggelar pagelaran seni dan budaya jika kawasan bebas kendaraan bermotor di Malioboro benar-benar terealisasi. Tujuannya, guna makin memikat minat kunjungan wisatawan.
"Kami akan mengisi dengan performance yang tidak menimbulkan yang sifatnya massal. Artinya solo performance, akan kami hidupkan. Tanggal 31 Mei kemarin sudah kami uji coba," jelas Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo saat dijumpai di kantornya, Bantul, Rabu (12/6).
Uji coba ini, kata Singgih, akan dilanjutkan pada tanggal 14 Juni sebelum dievaluasi lagi untuk pelaksanaan ke depan. "(Formatnya) street performance, judulnya Malioboro Day," lanjutnya.
Baca Juga: 4 Cara Malioboro Bebas Kendaraan jadi Daya Tarik
1. Tampilkan talenta baru
Menurut Singgih, gelaran ini nantinya bakal menjadi wadah bagi para seniman kawakan maupun yang belum punya nama, tapi memendam potensi dan minim kesempatan tampil.
"Kami ingin menunjukkan performance seniman Jogja yang punya talenta luar biasa yang selama ini belum punya panggung," imbuhnya.
Sesuai rencana, ada beberapa titik yang akan jadi lokasi panggung para seniman ini. Di antaranya pintu barat Kepatihan, titik nol, dan beberapa lagi lainnya yang masih menunggu evaluasi serta respons penonton dari uji coba kemarin dan besok.
"Saya berharap para wisatawan akan memberikan apresiasi dalam bentuk melihat dan nyawer," tutur Singgih.
2. Upaya tingkatkan length of stay
Harapan lain dari rencana pagelaran ini adalah mampu meningkatkan length of stay atau lama tinggal wisatawan di DIY. Mengingat, atraksi seni budaya malam hari, menurut Singgih, masih cukup minim jumlahnya.
"Supaya nanti wisatawan lebih terkesima lagi dengan penampilan seni budaya malam hari, saya kira nanti bisa menambah length of stay juga," paparnya.
Target ini ditujukan bagi turis domestik dan mancanegara. Di mana rata-rata tingkat lenght of stay wisatawan asing saat ini masih 2,1 hari, sementara lokal adalah 1,9 hari.
3. Dikurasi secara ketat
Singgih mengatakan, Dinas Pariwisata turut serta melibatkan komunitas seni dan budaya untuk proses kurasinya. Sehingga didapati penampil yang benar-benar berkualitas.
"Komunitasnya bisa mengundang para praktisi seniman, bisa juga mewadahi siswa SMSR, ISI, dan saya punya ide itu bisa dijadikan sebagai ujian mereka. Ujiannya nggak di kampus, tapi di Malioboro. Itu kan luar biasa. Kita sudah pendekatan, semoga ini dapat dukungan," pungkasnya.
Baca Juga: Empat Hari Libur Lebaran, DIY Diserbu 1,3 Juta Wisatawan