Shelter Isolasi COVID-19 Kota Yogyakarta Hampir Penuh  

Klaster keluarga merebak di perkampungan

Yogyakarta, IDN Times - Penghuni rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, sebagai shelter COVID-19 nyaris penuh.

Shelter milik Pemerintah Kota Yogyakarta, selama ini dipakai untuk menampung pasien berstatus tanpa gejala (OTG).

"Ya, laporan terakhir belum. Tapi kalau semalam memang sudah agak penuh," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Senin (14/6/2021).

1. Berencana menambah shelter

Shelter Isolasi COVID-19 Kota Yogyakarta Hampir Penuh  Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19, ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Heroe mengatakan pihaknya akan menggelar rapat untuk menindaklanjuti situasi ini. Salah satu pokok bahasan adalah peluang membuka shelter lain mengantisipasi Rusunawa Bener yang memiliki 42 unit kamar ini.

"Potensi (penambahan shelter) ada. Kalau misalnya ada kasus yang semakin meningkat kan mau gak mau kita harus nambah," ujar Heroe.

"Yang kita kembangkan, shelter-shelter yang kemarin sempat terhenti karena memang kasusnya rendah, ini kita dorong untuk dibuka lagi," sambungnya.

Baca Juga: 275 Warga Binaan dan Petugas Terpapar COVID-19, Lapas Narkotika Pakem Lockdown 

2. Keterisian tempat tidur masih aman

Shelter Isolasi COVID-19 Kota Yogyakarta Hampir Penuh  Ilustrasi rumah sakit. IDN Times/Arief Rahmat

Heroe tak menampik adanya kenaikan kasus belakangan ini. Tapi menurutnya hal itu tak sampai mempengaruhi tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit. Pasalnya para pasien baru rata-rata berstatus OTG.

"Sampai semalam yang ICU masih 77 persen dipakai. Yang non ICU masih 65 persen," urainya.

3. Klaster keluarga merebak di perkampungan

Shelter Isolasi COVID-19 Kota Yogyakarta Hampir Penuh  IDN Times/Tunggul Kumoro

Heroe melanjutkan kasus baru paling dominan di Kota Yogyakarta adalah penularan yang berasal dari lingkup keluarga. Semisal di daerah Bausasran dan Danurejan.

Penularan kasus di wilayah tersebut, ujar Heroe didominasi antar anggota keluarga. Bahkan ada dua RT yang sempat ditutup karena tingginya jumlah kasus .

"Kalau total di Bausasran ada 43 kasus. Cuma kan itu sudah dari awal, tapi tiga hari terakhir ada 27. Itu tidak satu klaster, karena ada yang dari perjalanan dinas, menerima tamu, dari kantor. Jadi terpisah-pisah, ada di delapan  RT," paparnya.

Pihaknya akan melakukan pengetatan di wilayah-wilayah yang terpantau ada kenaikan kasus. Termasuk menggencarkan 3T di wilayah penyebaran COVID-19.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya