Ricuh di Babarsari, Pelajar Turut Jadi Korban Salah Sasaran

Korban dikeroyok dan diancam dibunuh

Sleman, IDN Times - Seorang pelajar diduga menjadi korban salah sasaran dalam peristiwa kericuhan yang terjadi di Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Senin (4/7/2022) lalu.

Pelajar berinisial KP itu diduga dianiaya dan dikeroyok sekelompok massa yang juga terlibat dalam aksi perusakan sejumlah bangunan serta sepeda motor, kemarin.

1. Dihujani lemparan batu

Ricuh di Babarsari, Pelajar Turut Jadi Korban Salah SasaranKantor Firma DHEN & Partners yang jadi korban kericuhan di Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Senin (4/7/2022). (Dok. Istimewa)

Heru Nugroho, ayah korban menyebut peristiwa ini terjadi ketika putranya tengah berada di kantornya Firma DHEN & Partners di kompleks pertokoan Kledokan Raya nomor 68, Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman. Lokasinya, menurut Heru, berdekatan dengan titik kericuhan kemarin.

Heru merinci, peristiwa yang menimpa KP terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Berdasarkan kesaksian anaknya, saat itu kericuhan di Babarsari sudah dimulai di sebelah barat kantor Firma DHEN & Partners.

Kala itu, Heru mengaku mendapatkan pesan dari KP terkait peristiwa kericuhan di luar kantornya. Heru yang tak berada di lokasi meminta putranya untuk bertahan di tidak pergi meninggalkan tempatnya.

"Saya pikir di dalam kantor aman, karena kami tidak terlibat, dan tidak menjadi bagian salah satu kelompok yang sedang berseteru. Namun nahas, tiba-tiba kantor kami dirusak massa menggunakan batu dan senjata tajam," kata Heru saat dihubungi, Selasa (5/7/2022).

Sebuah lemparan batu ke arah kaca bagian barat kantor Heru akhirnya membuat KP terpaksa mencoba kabur meninggalkan lokasi. Hanya saja, belum sampai korban keluar area bangunan, sudah ada lemparan batu-batu besar lagi sehingga mengakibatkan seluruh kaca kantor pecah.

"Pada saat itu, beberapa serpihan kaca mengenai lengan kiri KP hingga sobek dan berdarah-darah," tutur Heru.

Baca Juga: Polda DIY Ungkap Kronologi Penyebab Kericuhan di Babarsari

2. Diancam memakai pedang

Ricuh di Babarsari, Pelajar Turut Jadi Korban Salah SasaranKantor Firma DHEN & Partners yang jadi korban kericuhan di Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Senin (4/7/2022). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Lemparan batu-batu besar dan bongkahan paving tak terhenti hingga akhirnya langsung mengenai dada dan rusuk kiri KP.

"Sehingga KP mengalami memar dan sesak napas. Massa tidak puas begitu saja, sejumlah orang sekira 5-10 orang merangsek masuk ke dalam kantor dan merusak sejumlah barang, dan mengancam KP dengan cara mengarahkan pedang ke leher KP," bebernya.

Berdasarkan kesaksian putranya, massa saat itu meminta KP agar tak ikut-ikutan dalam masalah ini ataupun melakukan pengambilan gambar apa pun ke arah massa.

"Saya bunuh kamu, kamu jangan ikut-ikut video-video. Kamu saya bunuh nanti," kata Heru menirukan kesaksian KP.

KP tak henti-hentinya memohon ampun kepada massa yang emosional saat itu. Korban terus minta diampuni sampai ada salah seorang yang mengamankan putra Heru tersebut.

Orang tersebut lantas memberikan kesempatan kepada KP untuk kabur meninggalkan lokasi. Korban akhirnya bisa diselamatkan dan dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit JIH.

3. Lapor ke Polda DIY

Ricuh di Babarsari, Pelajar Turut Jadi Korban Salah SasaranAnggota polisi melakukan olah tempat kejadian perkara kericuhan di Babarsari, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (4/7/2022). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Atas peristiwa ini, Heru memutuskan untuk membuat laporan polisi ke Polda DIY, Senin (4/6/2022) sore. Besar harapannya, aparat mampu mengusut dan menindak para pelaku.

KP sendiri, menurut Heru, harus menderita luka di sekujur tubuh dan trauma akibat insiden itu. Sementara kantor Firma DHEN & Partners mengalami kerugian materiil hingga puluhan juta rupiah.

"Saya berharap aparat penegak hukum bisa mengusut tuntas kasus ini, jujur saya prihatin dan kecewa dengan perilaku sejumlah oknum kelompok masyarakat ini, karena sangat merugikan kami yang sama sekali tidak tahu menahu akan persoalan mereka," cetusnya.

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto sementara tak menampik perihal adanya pelaporan terkait perisitwa yang menimpa KP ini.

Menurut Yuli, pelapor melaporkan dugaan tindak penganiayaan dan pengeroyokan oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK).

"Di dalam LP ini pelakunya atau terlapornya masih dalam lidik. Sehingga bisa saya katakan terlapor itu tidak dikenal oleh pelapor maupun oleh anaknya (KP)," ujar Yuli.

Kendati, pihaknya sejauh ini belum bisa memastikan apakah kejadian yang dialami korban ini terkait atau melibatkan kelompok yang sama dengan para pembuat kericuhan di area Babarsari, Kledokan, Caturtunggal, Depok, Sleman, pada Senin siang.

"Tempat persisnya kantor (pelapor) ini saya belum tahu persis apakah ini masuk dalam area tempat yang dilewati kelompok massa (pembuat kericuhan) itu atau bukan, saya belum tahu," pungkasnya.

Baca Juga: Trending di Twitter, Warganet Sebut Babarsari Sebagai Gotham City  

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya