Putri Keraton Beberkan Alasan Penghentian Tugas 2 Adik Sri Sultan   

GKR Condrokirono sebut 2 pangeran enggan bertugas di Keraton

Yogyakarta, IDN Times - Penghageng Kawendanan Panitrapura Keraton Yogyakarta, GKR Condrokirono membeberkan alasan di balik penggantian GBPH Prabukusumo dan GBPH Yudhaningrat di jabatan struktural Keraton Yogyakarta.

Putri kedua Sri Sultan Hamengku Buwono X itu memaparkan kedua pangeran keraton diganti lantaran enggan bertugas lagi di Keraton Yogyakarta.

1. Sudah tak aktif lagi di kegiatan keraton sejak 2015

Putri Keraton Beberkan Alasan Penghentian Tugas 2 Adik Sri Sultan   https://www.kratonjogja.id/

Gusti Condro menuturkan GBPH Prabukusumo maupun GBPH Yudhaningrat sudah tak lagi aktif dalam jabatannya sejak 2015 lalu.

"Di berita-berita beliau sendiri sudah mengatakan sejak tahun 2015 tidak mau lagi bertugas di Keraton. Dari tahun 2015 sampai sekarang itu bukan jangka waktu yang sebentar, sedangkan aktivitas keraton banyak dan harus tetap berjalan dengan baik," katanya, Rabu (20/1/2021) malam.

GBPH Prabukusumo atau Gusti Prabu pernah menyampaikan jika dirinya tak lagi aktif di Keraton Yogyakarta sejak 2015 lalu. Bukan tanpa sebab, menurutnya, ia dan adik-adiknya yang lain mundur melayani raja sejak Sri Sultan HB X mengeluarkan Sabdatama dan Sabdaraja yang dianggapnya bertentangan dengan Paugeran Keraton Yogyakarta.

Baca Juga: Beredar Surat Pemecatan Dua Adik Sultan, GBPH Prabukusumo Angkat Suara

2. Tugas diambil alih dua putri keraton

Putri Keraton Beberkan Alasan Penghentian Tugas 2 Adik Sri Sultan   Putri kelima Sri Sultan HB X. Instagram.com/gkrbendara

Dalam rentang waktu selama 6 tahun tersebut, fungsi mereka secara de facto telah digantikan oleh GKR Mangkubumi dan GKR Bendara.

"Selama ini GKR Mangkubumi dan GKR Bendara yang menggantikan beliau berdua. Kebetulan sejak tahun 2011 GKR Mangkubumi dan GKR Bendara sudah diangkat sebagai Wakil Penghageng Kawedanan Punokawan secara sah," tambah Gusti Condro menerangkan.

Hingga akhirnya terbit surat Dhawuh Dalem: 01/DD/HB 10/Bakdamulud XII/Jumakir 1954/2020 yang ditandatangani Raja Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Hamengku Bawono KA 10. Isinya, adalah keputusan penggantian jabatan yang sebelumnya diisi GBPH Yudhaningrat dan GBPH Prabukusumo.

Surat ini sendiri terdiri dari dua bab. Pertama, adalah menuliskan bahwa pimpinan Keraton Yogyakarta di bidang Parwabudaya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang sebelumnya dipimpin oleh GBPH Yudaningrat digantikan posisinya oleh putri sulung Sultan, GKR Mangkubumi.

Sedangkan bab kedua menuliskan bahwa GBPH Prabukusumo yang mengisi jabatan pimpinan Keraton Yogyakarta di bidang Nityabudaya Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, kini digantikan perannya oleh GKR Bendara, putri Sultan HB X lainnya.

3. Tetap akur dengan para pangeran keraton

Putri Keraton Beberkan Alasan Penghentian Tugas 2 Adik Sri Sultan   GBPH Prabukusumo (kiri). IDN Times/Febriana Sinta

Gusti Condro menambahkan hubungan Sultan dengan para rayi dalem terjalin baik alias akur. Ia membantah kabar ketidakharmonisan keluarga inti keraton dengan para adik-adik Sultan pasca keluarnya Sabdatama dan Sabdaraja.

Ia mencontohkan, KGPH Hadiwinoto misalnya selaku Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan Parasrayabudaya dan GBPH Condrodiningrat sejauh ini masih aktif di keraton.

Almarhum GBPH Cakraningrat semasa hidupnya juga aktif sebagai Tepas Danartopuro. Termasuk Mendiang GBRAy Murdokusumo selaku pengurus Yayasan Sri Yaga Wandawa.

"Hubungan seperti apa itu urusan pribadi masing-masing," tutup Gusti Condro.

Baca Juga: Keraton Yogyakarta Bantah Pemecatan Dua Adik Sultan Hamengku Buwono X

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya