Positif Terpapar COVID-19, Pedagang Kaki Lima di Malioboro Meninggal

Ada 3 ribuan pengunjung di zona tempat ia berjualan

Yogyakarta, IDN Times - Seorang pedagang tas dan dompet di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta terkonfirmasi COVID-19.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Minggu (6/9/2020). Menurut dia, pedagang kaki lima (PKL) tersebut dinyatakan positif terinfeksi SARS-CoV-2 pada Jumat 4 September 2020 lalu.

"Jumat malam ada satu pedagang PKL yang biasa jualan tas dan dompet di zona 3 Malioboro meninggal, yang terkonfirmasi positif COVID-19," kata Heroe dalam keterangan tertulisnya.

Identitas pedagang itu sendiri, kata Heroe, berjenis kelamin perempuan dan berusia 68 tahun. Berumah tinggal di Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta dan kesehariannya berjualan di ruas pedestrian barat zona 3, salah satu titik di sepanjang area Halte Transjogja 2–Suryatmajan.

Baca Juga: Aturan Terbit, Sanksi Mengintai Pelanggar Protokol Kesehatan di Sleman

1. Alami demam, lemas, dan batuk

Positif Terpapar COVID-19, Pedagang Kaki Lima di Malioboro MeninggalIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Heroe pun menjabarkan kronologi peristiwa ini. Kata dia, pedagang tersebut sempat aktif berjualan pada 20-26 Agustus 2020.

"Tanggal 28 Agustus sudah tidak jualan, karena badan terasa demam saat sore hari, lemas dan batuk. Sehingga tinggal di rumah saja," terang Heroe.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta itu melanjutkan, pedagang tersebut setelahnya dibawa ke puskesmas tanggal 1 September 2020. Tak kunjung membaik, akhirnya dirujuk ke rumah sakit sehari berikutnya.

"Di rumah sakit, rapid test dan hasilnya reaktif kemudian dilanjut uji swab. Tanggal 4 (September) hasilnya keluar, terkonfirmasi positif dan meninggal sore harinya, lalu dimakamkan malam hari itu juga di Kulon Progo," beber Heroe.

2. Ada 19 orang kontak erat

Positif Terpapar COVID-19, Pedagang Kaki Lima di Malioboro MeninggalIlustrasi swab. IDN Times/ Muchammad

Heroe menyebut asal penularan virus sejauh ini masih dicari tahu. Sejalan dengan itu, Pemkot Yogyakarta juga tengah melakukan penelusuran riwayat kontak.

'Keluarganya ada yang kontak erat yaitu anak, menantu, dan cucunya. Anak dan menantu yang mengantar berobat ke puskesmas dan yang sempat menggantikan jualan," katanya.

Beberapa lainnya yang juga memiliki rekam kontak adalah para pedagang yang berjualan berdekatan dengan penjual tas dan dompet terkonfirmasi corona.

"Hasil tracing kontak, keluarga ada 7, pedagang yang bersebelahan dan kontak erat ada 12 orang," rinci Heroe.

Mereka yang memiliki riwayat kontak erat diminta mengisolasi diri sampai hasil pemeriksaan kesehatan keluar.

3. Pedagang di zona 3 diliburkan

Positif Terpapar COVID-19, Pedagang Kaki Lima di Malioboro MeninggalWarga melintasi spanduk wajib bermasker di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Kamis (11/6). IDN Times/Tunggul Damarjati

Lebih jauh, Heroe menjelaskan bahwa sebagai upaya antisipasi, sejak Sabtu (5/9/2020) para pedagang di zona 3 apalagi yang memiliki riwayat kontak erat, sementara ini diminta untuk tak berjualan setidaknya sampai hasil proses tracing selesai.

Setidaknya, ada delapan orang di zona tersebut. Baik di ruas pedestrian bagian barat maupun timur.

"Sementara pedagang PKL lainnya masih diizinkan untuk berjualan dan kondisi di Malioboro masih aman. Sebab yang kontak erat sudah diliburkan dan isolasi mandiri. Termasuk yang sempat salat jemaah dengan almarhumah juga sudah diminta isolasi mandiri," urai Heroe.

Dikatakan Heroe, sebenarnya sejak sebelum kasus muncul dari Pemkot sudah meminta melalui ketua paguyuban PKL supaya pedagang yang berusia lanjut, apalagi memiliki penyakit bawaan dan sedang tidak enak badan tidak berjualan terlebih dahulu.

"Kemarin Jumat pagi, sebelum munculnya kasus ini, ketika ketemu dengan salah satu komunitas, kita juga sudah meminta agar protokol COVID harus dilakukan lebih serius. Kini, setelah kasus ini, semua paguyuban pedagang sudah melakukan penegakan protokol COVID lebih intensif," sebutnya.

4. Ada 3 ribuan pengunjung di zona 3

Positif Terpapar COVID-19, Pedagang Kaki Lima di Malioboro MeninggalWisatawan memadati kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (8/8/2020) malam. IDN Times/Yogie Fadila

Sementara ini pihaknya belum meminta para pengunjung atau pembeli yang merasa sempat berada di zona 3 guna memeriksakan diri.

"Kita belum sampai meminta pembeli untuk periksa, sebab masih menunggu hasil tracing," ucapnya.

Malioboro, menurut Heroe, sejak tanggal 18-27 Agustus kemarin dikunjungi 30.116 orang. Angka ini tercatat pada sistem pendataan pengunjung yang terekam melalui pemindaian QR Code yang diwajibkan bagi para pengunjung ketika memasuki suatu zona di Malioboro.

"Yang masuk zona 3 tepatnya 3.698 orang. Tidak semuanya masuk di zona 3 ruas pedestrian barat," ujar Heroe menambahkan.

Heroe mengklaim, pemerintah Kota Yogyakarta pun sudah memiliki nomor kontak dari masing-masing pengunjung di zona 3.

"Saatnya nanti jika perlu untuk periksa akan kami hubungi melalui WA untuk periksa. Saat ini informasi yang disampaikan untuk melakukan protokol COVID-19, terus pakai masker dimanapun, tidak berkerumun, dan selalu cuci tangan. Serta mengurangi interaksi sambil menunggu pemberitahuan lebih lanjut," tutup Heroe.

Baca Juga: [UPDATE] DIY 5 September: 21 Positif COVID-19, 20 Orang Sembuh 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya