PHRI DIY Bentuk Satgas Khusus Antisipasi Risiko Megathrust

Gandeng BPBD untuk pelatihan mitigasi

Intinya Sih...

  • PHRI DIY membentuk satgas khusus untuk mengantisipasi risiko gempa bumi megathrust di sektor perhotelan guna menjamin keamanan dan kenyamanan tamu.
  • Satgas ini dulunya menangani COVID-19 dan sekarang difungsikan untuk mengantisipasi bencana, termasuk pelatihan mitigasi bencana bagi pelaku bisnis perhotelan.
  • Pelatihan mitigasi belum menjangkau seluruh hotel anggota PHRI DIY karena berbayar, sehingga pihaknya berharap Pemda DIY bersedia membantu dalam pelatihan tersebut.

Yogyakarta, IDN Times - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membentuk satuan tugas atau satgas khusus guna memastikan kesiapsiagaan bencana di sektor perhotelan mengantisipasi risiko gempa bumi megathrust.

Informasi yang berkembang terkait potensi gempa bumi megathrust di Indonesia dianggap mampu berimbas secara luas bagi pariwisata di DIY, terlebih apabila tidak direspons dengan baik.

1. Dulunya Satgas COVID-19

PHRI DIY Bentuk Satgas Khusus Antisipasi Risiko MegathrustKetua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono . (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, menuturkan satgas ini dibutuhkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan para tamu atau wisatawan selama bermalam di DIY, selain menunjukkan kesadaran sekaligus kesiapsiagaan hotel dan restoran dalam memitigasi bencana. Satuan tugas ini dulunya merupakan satgas yang dulu menangani COVID-19 di sektor perhotelan dan restoran semasa pandemi.

"Satgas COVID-19 sekarang kita jadikan satgas bencana, dalam arti untuk mengantisipasi bencana," kata Deddy saat dibubungi.

2. Pelatihan mitigasi bareng BPBD

PHRI DIY Bentuk Satgas Khusus Antisipasi Risiko MegathrustIlustrasi gempa bumi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Tak sekadar membentuk satgas, kata Deddy, PHRI telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY untuk memfasilitasi pelatihan mitigasi bencana bagi para pelaku bisnis perhotelan.

Menurut Deddy, pelatihan ini meliputi kesiapan sumber daya manusia (SDM) di perhotelan, khususnya dalam evakuasi, teknis pengarahan untuk tamu manakala terjadi bencana, hingga pemasangan petunjuk dan arah penyelamatan.

Kendati, Deddy mengakui pelatihan mitigasi ini belum menjangkau seluruh hotel anggota PHRI DIY karena berbayar. Oleh karenanya, pihaknya berharap Pemda DIY bersedia membantu, termasuk dalam pelatihan bagi pengelola destinasi wisata.

"Kami kemarin ke Pemda DIY mohon dibantu untuk (hotel) bintang tiga ke bawah. Bintang satu, dua, dan non bintang anggota kami mohon dibantu dalam pelatihan-pelatihan itu karena pelatihan itu berbayar," kata dia.

Baca Juga: Okupansi Hotel di DIY saat Libur Panjang Tembus 85 Persen

3. Isu megathrust belum berdampak signifikan

PHRI DIY Bentuk Satgas Khusus Antisipasi Risiko MegathrustPeta potensi gempa megathrust Indonesia (https://cdn.bmkg.go.id)

Deddy berpendapat informasi yang berkembang terkait potensi gempa bumi megathrust jika tak direspons dengan baik bisa berdampak luas bagi pariwisata di DIY. Kendati, isu tersebut belum terlalu signifikan mempengaruhi okupansi atau tingkat hunian kamar hotel di DIY.

"Ada dampaknya tapi tidak signifikan karena mereka (wisatawan) tahu bahwa bencana itu akan terjadi di mana pun juga, tidak hanya di DIY," pungkas Deddy.

Baca Juga: Isu Megathrust, Angka Wisatawan Pantai Selatan Bantul Anjlok

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya